Padang – Bulan suci Ramadhan 1444H jatuh di tanggal 23 Maret 2023 ini. Artinya, semua umat muslim di dunia sudah memulai rutinitas dalam keadaan berpuasa. Namun sebelum memasuki Ramadhan, banyak tradisi yang dilakukan umat muslim, termasuk yang ada di daerah Minangkabau, Sumatera Barat.
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat Islam. Pada bulan Ramadhan dimana seluruh umat islam berlomba-lomba mengerjakan kebaikan.
Ada beberapa tradisi unik yang biasa dilakukan masyarakat sumbar untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan, diantaranya:
1. Ziarah ke Makam Keluarga
Berbicara mengenai ziarah tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat minang. Ziarah merupakan tradisi rutin di Sebagian daerah Minangkabau dengan tujuan mendoakan keluarga yang sudah meninggal. Pada saat ziarah biasanya keuarga membawa bunga dan air serta membacakan Surah Yasin di makan keluarganya.
2. Ziarah ke Makam Ulama
Menziarahi makam ulama merupakan tradisi penting yang harus dilakakan Masyarakat Minang.karena tanpa adanya ulama maka Masyarakat Minang mungkin tidak akan mengenal ajaran agama islam. Ziarah ke makam ulama bertujuan untuk mengucapkan rasa terimaksih dan mendoakan ulama yang sudah meninggal.
3. Balimau
Tradisi balimau merupakan tradisi wajib dari tahun ke tahun bagi masyarakat Minang untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Mandi balimau merupakan tradisi mandi dengan irisan jeruk nipis dan aneka ragam bunga, biasanya masyarakat mandi balimau di sungai atau tempat pemandian ramai lainnya. Mandi balimau biasanya dilakukan satu atau dua hari menjelang Bulan Ramadhan.
4. Malamang
Malamang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan Masyarakat Minang. Jika Bulan Ramadhan sudah dekat maka mansyarakat akan sibuk dengan persiapan malamang yang diadakan dua atau tiga hari menjelang Ramadhan, dan setiap rumah atau setiap suku bergantian untuk malamang.
5. Berdoa Bersama
Jika Bulan Ramadhan sudah dekat Masyarakat Minang juga akan disibukan dengan acara mendoa bersama yang diselenggarakan di masjid terdekat dengan rumah. Biasanya dalam acara doa bersama masyarakat akan beramai-ramai ke masjid dengan membawa aneka makanan dengan rantang.
6. Goro Bersama Membersihkan Masjid
Sehari menjelang Ramadhan masyarakat dimulai dari pemuda, remaja masjid dan lapisan masyarakat lainnya bergotong royong membersihkan masjid. Gotong royong dilakukan agar terciptanya lingkungan masjid yang bersih dan kita bisa khusuk dalam beribadah.
Itulah beberapa tradisi masyarakat minang dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Semua tradisi ini dilakukan agar masyarakat bisa berpartisipasi dan meningkatkan rasa solidaritas dan bisa menyesuaikan diri dan hati sebelum Ramadhan tiba.