Padang – Erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023) sore sekitar pukul 14.54 WIB, menyebabkan 14 mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) terdampak.
Dari jumlah tersebut, delapan orang sudah ditemukan, dua meninggal dunia, dan enam lainnya masih dalam proses pencarian dan evakuasi.
Korban meninggal dunia adalah Muhammad Teguh Amanda (19) dan Muhammad Alpikri (19). Keduanya diketahui merupakan mahasiswa semester tiga jurusan Teknik Mesin.
Direktur PNP, Surfa Yondri mengatakan, pihaknya telah membentuk tim dan menyebar anggota ke lapangan untuk mendata serta memantau kondisi terkini dari 14 mahasiswa yang menjadi korban terdampak erupsi Gunung Marapi.
Tim tersebut bertugas di Posko Batu Palano dan Koto Baru, ke RSUD Padang Panjang hingga RSAM, serta membezuk salah satu korban dan menghadiri pemakaman mahasiswa yang meninggal.
“Kami juga kerahkan adik-adik dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) serta kami juga turunkan anggota Korps Sukarelawan (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) PNP,” kata Surfa Yondri.
Di tengah upaya pencarian dan evakuasi korban, PNP juga memberikan bantuan kepada para korban terdampak erupsi Gunung Marapi. Bantuan tersebut berupa sembako, pakaian, dan obat-obatan.
“Kami juga memberikan bantuan psikologis kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan,” kata Surfa Yondri.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi selama 7 hari terhitung sejak 2 November 2023.
Pemerintah provinsi juga telah membentuk tim evakuasi dan penanganan korban erupsi Gunung Marapi.