AI Berkembang Pesat, Tantangan dan Peluang Keterbukaan Informasi di Sumbar

Foto : Internet

Padang – Kecerdasan buatan (AI) mengalami perkembangan pesat di era digital, menjadi potensi besar untuk mengatasi hoaks dan SARA dalam politik.

Sekda Sumbar, Hansastri menyoroti kemajuan media online sebagai alat untuk menyaring informasi palsu. Hal ini disampaikan pada Seminar SDC 2023 yang digelar AMSI.

Pentingnya memanfaatkan AI dengan bijaksana disampaikan oleh Hansastri, mengingat potensi risiko yang mungkin ditimbulkannya terutama dalam konteks Pemilu 2024.

“Penggunaan AI memiliki kelebihan namun juga risiko. Harus dielola dengan tanggung jawab, terutama menjelang Pemilu 2024,” tegas Hansastri.

Pemprov Sumbar mendukung penggunaan AI dengan fasilitasi yang tepat. Hansastri menekankan bahwa SDC oleh AMSI menjadi alat untuk memastikan teknologi AI berada dalam koridor positif, mendorong kemajuan Sumatra Barat.

Revdi Iwan Syaputra, mewakili Ketua PWI Sumbar, menyatakan bahwa AI sebagai keniscayaan dalam segala sektor, termasuk pemerintahan dan politik. Namun, tanpa manajemen dan regulasi, AI bisa menjadi ancaman baru dalam kemajuan teknologi informasi.

Ketua KI Sumbar, Nofal Wiska, melihat AI sebagai potensi untuk memperkuat keterbukaan informasi publik. Meskipun demikian, ia menekankan perlunya mematuhi regulasi yang ada, terutama UU 14 tahun 2008, untuk menjaga klasifikasi informasi.

“Sesuai UU 14 tahun 2008, AI bisa menjadi kekuatan untuk keterbukaan informasi publik, tetapi tetap harus sesuai dengan ketentuan klasifikasi informasi,” ujar Nofal Wiska pada SDC yang diresmikan oleh Sekdaprov Sumbar, Hansastri.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.