Pasaman – Sebuah bencana banjir bandang yang melanda Pasaman, Sumatera Barat selama tiga hari berturut-turut, mulai dari Sabtu (14/10/2023) hingga Senin (16/10/2023), telah mengakibatkan dampak yang signifikan bagi ratusan jiwa di wilayah tersebut.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB), sebanyak 237 jiwa telah terdampak oleh peristiwa tragis ini.
Kejadian tersebut terjadi di Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, serta tiga jorong yang terdampak, yaitu Jorong Tampang, Kampung Lua, dan Kampung Lintang.
“Banjir bandang terjadi selama tiga hari berturut-turut. Sejauh ini, terdapat 237 jiwa dari 103 keluarga yang terdampak,” ungkap Kalaksa BPBD Pasaman Alim Bazar pada Selasa (17/10/2023).
Menurut Alim Bazar, banjir bandang ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, yang menyebabkan beberapa saluran air tersumbat. Tinggi air bervariasi, mencapai antara 30 hingga 60 cm.
“Walau belum ada korban jiwa yang meninggal dunia, beberapa warga mengalami luka ringan, tetapi mereka telah mendapatkan perawatan medis,” tambahnya.
Alim Bazar menyatakan bahwa saat ini air sudah mulai surut, dan pihak berwenang bersama masyarakat telah memulai proses pembersihan sisa-sisa material banjir serta membersihkan saluran air yang tersumbat, termasuk potongan-potongan kayu di bawah jembatan.
“Sementara sebagian warga telah kembali ke rumah mereka untuk membersihkan material banjir, ada pula yang masih mengungsi di rumah sanak saudara mereka,” lanjutnya.
“Saat ini cuaca sudah cerah dan berawan, serta tidak ada hujan.”
Alim Bazar juga memberikan himbauan kepada masyarakat agar selalu berhati-hati, terutama saat curah hujan tinggi yang disertai angin kencang.
“Kami menghimbau kepada seluruh warga untuk selalu waspada saat cuaca buruk dan untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai,” pungkas Alim Bazar.