PADANG, KABAR SUMBAR – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, Sumatera Barat menyatakan kualitas udara di provinsi setempat mulai menurun akibat kebakaran hutan dan lahan di provinsi tetangga.
Data CO dan PM10 umumnya berada pada kategori baik, namun terjadi peningkatan konsentrasi PM10 yang cukup signifikan hingga kategori sedang pada 18 Agustus 2019, kata Pelaksana tugas harian (Plh) Kepala Stasiun GAW Bukit Batutabang, Manat Panggabean dalam keterangan tertulis yang diterima kabarsumbar.com di Padang, Senin (19/8).
Menurutnya adanya penurunan kualitas udara dari baik ke sedang tersebut disebabkan oleh adanya titik panas di wilayah tengah hingga selatan Sumatera dalam dua minggu terakhir, dan pola angin menunjukkan bahwa angin dari wilayah timur dan selatan Sumatera mengarah ke wilayah Sumatera Barat.
“Prakiraan hujan pada minggu ke II dan III Agustus, curah hujan cukup rendah yang diperkirakan terjadi di wilayah tengah hingga selatan Sumatera,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya berkurangnya curah hujan sebagai pencuci udara, dan arah angin yang menuju Sumbar dari daerah terjadinya hotspot/karhutla, akan memberi dampak penurunan kualitas Udara yang terukur di Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang.
“Jika hotspot pada sekitar Sumbar terus meningkat dan curah hujan masih terus berkurang perlu diwaspadai dampaknya terhadap kondisi kualitas udara di wilayah Sumbar, terutama di Kabupaten Limapuluh Kota, Sijunjung dan Dhamasraya, karena wilayah ini berbatasan langsung dengan Riau.
Titik panas terpantau selama 2 minggu terakhir, ada sebanyak 233 titik panas terjadi di Provinsi Riau, 56 titik panas di Provinsi Jambi , dan 202 titik panas di Provinsi Sumatera Selatan.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengurangi pembakaran sampah serta mengurangi terjadinya kebakaran lahan.
Bila diperlukan agar menggunakan masker saat keluar rumah.
Kebakaran hutan lahan (karhutla) di Sumbar dalam dua pekan terakhir, telah mengahanguskan sedikitnya 80 hektar lahan gambut yang berada dalam kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) di Kabupaten Pesisir Selatan.
Pagi ini, di Kota Padang sudah terlihat kabut asap tipis kiriman dari daerah yang mengalami karhutla, dominan kabut asap di Sumbar kiriman dari provinsi tetangga yang sedang karhutla.