SOLOK, KABARSUMBAR.COM – Sebagai pemilih debutan dalam Pemilu dan Pilpres, generasi muda, khusus kaum milenial tidak harus diabaikan, apalagi mereka merupakan generasi baru yang di klaim melek internet. Generasi milenial dikenal sebagai generasi yang sadar teknologi, memiliki mindset tebuka dan pluralis, namun sangat abai secara politik.
Jadi hal ini, sangat memungkinkan punya pemikiran negatif perihal politik karena banyaknya isu-isu pemecah-belah yang beredar di dunia maya. Menyikapi hal ini, perlu rasanya pendidikan maupun sosialiasi politik kepada generasi milenial tersebut. Dalam rangka meningkatkan pemahaman serta pengetahuan terhadap proses demokrasi di daerah sehingga dapat berjalan dengan tertib dan aman.
Kasubbid Hal dan Pemilu Badan Kesbang dan Politik Sumbar Asih Nurhadi, mengatakan dengan peran generasi milenial sebagai pemilih yang memiliki sumbangsih terhadap suara hasil pemilihan yang cukup besar. Maka posisi generasi milenial menjadi sangat strategis untuk menjadi sasaran pemungutan suara.
Berdasarkan hal itulah, pihaknya mengadakan Dialog Politik Bersama Generasi Muda (Pelajar SMA/SMK) di Hotel Taufina Solok, Rabu (7/11).
Diikuti sebanyak 175 orang terdiri dari siswa siswi SMA dan SMK di Kabupaten Solok. Dengan tujuan kegiatan tersebut adalah agar kehidupan demokrasi di daerah dapat berjalan dengan aman tertib serta lancar sesuai dengan aturan. Sebab generasi muda sering kali dianggap sebagai kelompok masyarakat yang paling tidak peduli dengan persoalan politik.
“Kita harap dapat meningkatnya pemahaman dan pengetahuan terhadap sistem, etika dan budaya politik di daerah dalam rangka mewujudkan kehidupan demokrasi yang aman dan damai,” jelasnya.
Dilanjutkannya, generasi muda tersebut diharapkan dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilu dan menjadi incaran para partai politik dan politisi untuk memperoleh suara. Generasi muda harus mengetahui bahwa memberikan suara pada pemilu merupakan salah satu bentuk partisipasi politik.
“Kita harap agar menggunakan hak pilih pada pelaksanaan pemilu serentak nanti, dan jangan tergoda dengan praktik money politik yang merusak demokrasi di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu staf ahli Bupati Solok Bidang Hukum dan Politik, Noviarman mengatakan, generasi muda adalah penentu langkah bangsa ke depannya, baik perekonomian, maupun politik di Indonesia. Jadi, dengan peran vital yang akan diemban nantinya, sangat penting untuk dibekali pengetahuan politik.
“Bukan hanya untuk pemilu 2019 saja, tapi ini akan ada dampaknya pada tahun-tahun selanjutnya, jika generasi sekarang tidak peduli dengan politik, apa jadinya di masa depan,” sebutnya.
Menurutnya dialog ini, dapat menjadi ajang untuk berbagi informasi dan pandangan sekaligus juga edukasi bagi para pemilih milenial, serta bisa menjadi pendidikan politik yang mendewasakan juga membangun politik beradab.
“Melalui kesempatan ini jangan nanti kita menjadi bagian dari golongan putih yang bersikap acuh tak acuh dan tidak ikut berpartisipasi menggunakan hak pilih dalam menentukan masa depan negara ke depannya, kepada siswa para peserta kegiatan ini, ikutilah dengan sebaik-baiknya apa yang diberikan,” tutupnya.
[Fernandez]