
Padang – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mendukung penuh rencana pengusulan Syekh Sulaiman Arrasuli atau Inyiak Canduang sebagai Pahlawan Nasional.
Pemberian dukungan itu disampaikan Irwan Prayitno saat menerima kunjungan Panitia Pengusulan Inyiak Canduang menjadi Pahlawan Nasional, di Istana Gubernur Sumbar, Selasa (30/1). Irwan pun menyatakan, akan memberikan dukungan secara konkrit atas rencana tersebut.
“Kalau menurut saya, ini cukup terlambat. Harusnya sejak jauh-jauh hari pengusulan ini dilakukan. Sebab, Syekh Sulaiman Arrasuli atau Inyiak Canduang sudah sangat memenuhi kriteria sebagai tokoh besar Ranah Minang yang pantas diangkat sebagai pahlawan,” ucap Irwan di hadapan rombongan panitia.
Diakui Irwan, kontribusi Inyiak Canduang semasa hidup, yang turut serta berjuang mewujudkan kemerdekaan lewat gerakan pendidikan, agama, dan politik, sudah tidak dapat dibantah lagi, dan tercatat dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
“Beliau berjuang melalui pendidikan, pemikiran, agama, dan tentu saja politik. Ikut menginisiasi berdiri Organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah, beliau juga mendirikan pondok pesantren yang mendidik orang-orang besar di kemudian hari. Menulis buku-buku penting dan menjadi Ketua Sidang Pertama Badan Konstituante pada tahun 1950. Jadi perjuangannya sangat jelas,” tuturnya.
Oleh karena itu, selaku pucuk pimpinan pemerintahan di Sumbar menyatakan apresiasi dan dukungan penuh terhadap rencana pengusulan Inyiak Canduang sebagai Pahlawan Nasional.
“Apa yang bisa Provinsi lakukan, apakah itu fasilitasi dan segalanya, akan kami siapkan. Saya pribadi mendukung penuh secara konkrit upaya ini,” ucapnya.
Sementara itu dalam kunjungan ke Gubernur Sumbar itu hadir sejumlah panitia pengusulan yakni Ketua Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli (YSSA) Syukri Iska, Ketua Panitia Pengusulan Syamsul Bahri, dan tokoh Tarbiyah-PERTI seperti Profesor Makmur Syarif, Profesor Sufyarma Marsidin, Muhammad Kosim, dan anggota lainnya.
Terkait hal itu, Syukri Iska menuturkan audiensi dengan Gubernur Sumbar merupakan tindak lanjut dari upaya panitia dalam mewujudkan Inyiak Canduang sebagai Pahlawan Nasional. Pihaknya mengaku bersyukur mendapat sambutan dan dukungan penuh dari Gubernur yang sebelumnya juga didukung penuh pemerintah tingkat Kabupatrn, Ketua DPRD
“Tentu ini dukungan yang sangat berarti. Kami berharap dengan bertambahnya dukungan ini panitia semakin terus bersemangat mewujudkan rencana pengusulan ini,” ucap Syukri.
Ditambahkan Ketua Panitia Pengusulan Syamsul Bahri menyebutkan, sebelumnya panitia telah mengantongi Surat Keputusan (SK) Bupati Agam tentang pengusulan Inyiak Canduang menjadi Pahlawan Nasional dan dalam waktu dekat, pihaknya segera menggelar berbagai seminar dan diskusi publik untuk mendudukkan aspek akademik pengusulan tersebut.
Sebagimana diketahui, Syekh Sulaiman Arrasuli merupakan ulama besar Ahlussunnah Wal Jamaah yang lahir di Canduang Kabupaten Agam, 10 Desember 1871 lalu dan wafat pada usia 99 tahun pada tanggal 1 Agustus Tahun 1970. Sekembali dari Mekah, Inyiak Canduang mendirikan Ponpes MTI Canduang dan membidani lahirnya organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
Dalam syiarnya, Inyiak Canduang fokus pada pendidikan agama dan adat, serta menentang berbagai kebijakan Kolonial Belanda pada masa penjajahan. Selain pernah menjadi Ketua Badan Konstituante, Inyiak Canduang juga dianugerahi gelar Tokoh Perintis Kemerdekaan RI pada tahun 1969. (rel)