Gunung Marapi Sumbar Erupsi, 9 Kali Letusan, Bukittinggi Dilanda Hujan Abu

ada-70-pendaki-saat-gunung-marapi-erupsi,-bagaimana-kondisinya?
Ada 70 Pendaki saat Gunung Marapi Erupsi, Bagaimana Kondisinya?

BukittinggiGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, menghebohkan setelah mengalami erupsi pada Minggu, 3 Desember 2023, pukul 14.54 WIB.

Data resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan Badan Geologi mencatat bahwa Gunung Marapi meletus sebanyak 9 kali dalam rentang waktu tiga jam, hingga pukul 18.00 WIB.

Erupsi ini membawa dampak serius dengan hujan abu vulkanik yang melanda sejumlah daerah, termasuk Kota Bukittinggi.

Pihak Pos Pengamatan Gunung Api Marapi mencatat beberapa kejadian erupsi dengan rincian waktu, amplitudo, dan durasi.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 14.54 WIB dengan amplitudo 30 milimeter dan durasi 281 detik. Hingga erupsi kesembilan pada pukul 17.42 WIB dengan amplitudo 5,4 milimeter dan durasi 52 detik.

PVMBG melaporkan bahwa tinggi kolom abu pada erupsi pertama mencapai 3 Km di atas puncak gunung, setara dengan 3.000 meter di atas permukaan laut.

Dampak langsung dari erupsi tersebut tidak hanya terasa di tinggi kolom abu, tetapi juga dalam bentuk hujan abu vulkanik.

Beberapa daerah yang terdampak meliputi Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Bukittinggi.

Bahkan, dampak abu vulkanik dilaporkan mencapai Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota.

Dampak di Kota Bukittinggi

Kota Bukittinggi menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak serius dari erupsi Gunung Marapi. Hujan abu vulkanik mengguyur sejumlah daerah di kota ini, menyebabkan keresahan dan gangguan aktivitas sehari-hari warga.

Hujan abu ini juga menyebabkan penurunan visibilitas di sejumlah jalan utama, memaksa warga untuk menggunakan masker guna melindungi diri dari dampak kesehatan yang mungkin timbul.Pemerintah Kota Bukittinggi segera merespons situasi darurat ini dengan membuka posko pengungsian dan mendistribusikan masker kepada warga.

Selain itu, langkah-langkah pembersihan dan evakuasi juga dilakukan untuk meminimalkan dampak yang lebih lanjut.

Respons Pemerintah dan Penanganan Darurat

Pemerintah setempat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera merespons kejadian ini dengan menggelar rapat koordinasi untuk menyusun strategi penanganan darurat.

Tim SAR (Search and Rescue) dikerahkan untuk membantu evakuasi warga yang mungkin terisolasi atau membutuhkan pertolongan khusus.Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas Gunung Marapi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.

Evakuasi wilayah yang berpotensi berbahaya dilakukan secara cermat dan terencana, mengingat kompleksitas kondisi di lapangan.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.