PADANG, KABARSUMBAR – Global Atmosphere Watch (GAW) Koto Tabang mencatat, hari ini, Minggu 22 September 2019 pukul 10.00 WIB, adanya peningkatan kabut asap di Sumatera Barat.
Kepala GAW Koto Tabang Wan Dayantolis mengatakan, berdasarkan pemantauan pihaknya per waktu 10.00 WIB, nilai PM10 mencapai 221 mikrogram per m3.
“Nilai tersebut diatas baku mutu PM10, yakni 150 ug per m3,” kata Wan via seluler, Minggu.
Dikatakannya, jika parameter Aerosol Optical Depth (AOD) masih menunjukkan nilai dibawah 1,6.
“Dimana, artinya, kondisi udara terkontaminisasi partikulat padat, seperti debu dan partikel asap kebakaran,” jelas Wan.
Untuk daerah yang terpapar cukup parah, alias kondisi paling pekat terdapat di wilayah perbukitan arah timur Sumatera Barat, seperti Padang Panjang, Bukittinggi, Sawahlunto dan Payakumbuh.
“Berdasarkan sebaran asap dari Satelit Himawari menunjukan asap terpantau merata di seluruh Sumbar,” kata Wan.
Saat ini, disebutkan Wan, angin secara umum mengarah dari arah tenggara.
Dimana, masih banyak terlihat hotspot pada wilayah tenggara dan timur diluar Sumbar tersebut.
Kemudian, untuk titip panas atau Hotspot sendiri, saat ini terpantau ada setidaknya 9 titik di Sumatera Barat.
“Kesembilan titik itu terdiri dari 5 di Dharmasraya, 1 di Mentawai, 2 di Pesisir Selatan, dan 1 di Solok Selatan,” jelas Wan.
Untuk itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas diluar rumah pada pagi hari hingga malam hari.
“Potensi konsentrasi polutan umumnya akan mencapai maksimum pada siang hari dan menurun pada sore hari. Pada malam hari konsentrasi akan kembali naik tetapi tidak setinggi saat siang hari,” kata Wan.
