PADANG – Dalam rangka pemulihan ekonomi Sumatera Barat (Sumbar), sektor pertanian menjadi sektor yang strategis di tahun 2021. Sektor ini dinilai cukup potensial untuk dikembangkan untuk pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar, dikutip dari sumatrabisnis.com pada Rabu 17 Februari 2021.
Anggota Komisi II DPRD Sumbar, Nurkhalis Datuak Rajo Dirajo menjelaskan betapa sektor pertanian menjadi unggulan untuk memulihkan ekonomi 2021. Tentunya Pemprov beserta Pemkab/Pemko perlu untuk mendorong semua program dan kegiatan di sektor ini.
“Saat pandemi Covid-19 melanda, pertumbuhan ekonomi Sumbar masih tetap di atas rata-rata nasional. Hal ini dipengaruhi oleh sektor pertanian yang masih produktif,” jelasnya, Minggu 17 Januari 2021.
Nurkhalis memaparkan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang dominan dalam perekonomian Sumbar. Tercatat sektor ini mempengaruhi 23 persen pertumbuhan ekonomi Sumbar, sehingga memperhatikan dan mengoptimalkan sektor ini adalah kunci untuk pemulihan ekonomi Sumbar.
Walaupun adanya pemotongan anggaran untuk penanganan COVID-19, namun jumlahnya tidak sebesar tahun lalu. Ini disebabkan anggaran tersebut dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi daerah.
“Pemerintah kini terus berupaya melakukan pemulihan ekonomi daerah. Jadi anggaran untuk penanganan Covid-19 tahun 2021 ini, menurun bila dibandingkan tahun 2020 lalu,” paparnya.
Sedangkan Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumbar, Syafrizal, menuturkan bahwa sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar untuk terus didorong pertumbuhannya.
Di sisi lain, komoditi pertanian untuk diekspor seperti kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, manggis, kopi, gambir, minyak nilam, dan beberapa komoditi lainnya terus diperkuat oleh Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumbar.
“Banyak hal yang bisa dikembangkan di sektor pertanian ini. Seperti halnya ada beberapa komoditi yang memiliki pangsa ekspor yang bagus, dan itu masih kita perkuat,” tegas Syafrizal.
Kelapa sawit masih menjadi komoditi “jagoan” bila berbicara tentang ekspor. Mengapa? Karena produksi kelapa sawit di Sumbar cukup besar. Sebagai contoh, di tahun 2020 total produksi kelapa sawit di Sumbar mencapai 1.167.000 ton.