Masuk Kabinet, Golkar Pandai Membaca Peta

Wahyu Iramana Putra saat di Halls, Pecatu, Badung, Bali.
Wahyu Iramana Putra saat di Halls, Pecatu, Badung, Bali.

PADANG, KABAR SUMBAR-Pengumuman Kabinet Indonesia Maju dilakukan tiga hari setelah Presiden Joko Widodo dilantik sebagai presiden di gedung DPR/MPR, Minggu (20/10). Sejumlah orang dipanggil olehnya ke Istana Kepresidenan diketahui ada yang berasal dari partai politik, ada pula dari kalangan profesional.

Kalangan politik itu tidak hanya kader parpol, tetapi pengisi jabatan tertinggi di parpol itu. Seperti Airlangga Hartarto, Ketum Partai Golkar, Ketum Partai Persatuan Pembangunan, Suharso Monoarfa. Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, yang merupakan rival saat Pilpres 2019. Selain Airlangga Hartarto, ada dua dari Partai Golkar, yakni Agus Gumiwang Kartasasmita, Zainuddin Amali.

Ketua DPD Partai Golkar Padang, Wahyu Iramana Putra mengatakan, ketika Golkar mendapat tiga atau empat kursi untuk membantu presiden dalam kinerja. Itu karena Golkar dari awal memang telah berjuang untuk menyukseskan kemenangan Jokowi-Amin. Perjuangan itu tidak hanya di Padang, Sumbar tetapi di beberapa daerah Indonesia.

Kesuksesan Golkar saat ini dalam membantu menyukseskan program pemerintah, karena telah memiliki blueprint yang jelas. Golkar mendorong Indonesia menjadi negara yang merdeka.

Kondisi kabinet Indonesia maju sebut Wahyu, bahwa 70 persen yang dipanggil presiden mengisi jabatan sebagai menteri merupakan jebolan Partai Golkar dahulunya.

“Keterpilihan kader masuk dalam posisi kabinet Jokowi-Amin tentu tidak dapat dimunafikan. Karena Golkar pandai membaca peta,” ujar Wahyu, Kamis (24/10).

Agus Gumiwang Kartasasmita menjadi Menteri Perindustrian menggantikan Airlangga Hartarto itu hal yang biasa saja. Sebab, dengan posisi Airlangga sebagai Menteri Perekonomian. Ini akan seirama kerjanya, saling bertalian untuk membangun manajemen ekonomi Indonesia lima tahun kedepan. Walau saat itu, Ketum Partai Golkar menjabat sebagai Menteri Perindustrian sejak Juli 2016.

“Kami bangga akan kapabilitas Pak Airlangga dan Agus dan Zainuddin Amali. Teman-teman parpol khususnya Golkar tidak boleh memunafikan hal itu. Justru saya mengajak kader dimana pun berada untuk memberikan sumbangsih pemikiran demi kemajuan bangsa,” kata Wakil Ketua DPRD Padang, periode 2014-2019 itu.

Terkait kabinet kerja Jokowi 2.0 sebagian besar diisi kader Golkar. Memang tidak ada kebanggaan yang berlebihan. Sebab masih ada tanggung jawab partai, kader partai dalam memberikan ide, gagasan yang betul-betul membawa pemerintah harus maju. “Pemikiran itu demi pemerataan memajukan daerah di Indonesia, dan kami siap mewujudkan itu,” kata Wahyu.

Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan ke Kabinet Indonesia Maju yang baru saja diperkenalkannya ke pubik. Di hadapan 34 menteri plus empat kepala lembaga setingkat menteri, Jokowi berpesan agar mereka tidak melakukan korupsi.

“Pertama, jangan korupsi. Menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi,” kata Jokowi kepada para menterinya, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10).

Terakhir, Jokowi berpesan agar para menteri tak terjebak pada rutinitas monoton. Para menteri juga diperintahkan agar berorientasi pada hasil nyata. “Tugas kita tidak hanya menjamin sent (terkirim), tapi delivered (tersampaikan),” ujar Jokowi.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.