Padang Panjang – Pandemi COVID-19 berdampak bagi hampir seluruh bidang kehidupan masyarakat, tak terkecuali sektor pariwisata yang merupakan salah satu sektor unggulan di Sumatera Barat.
Padang Panjang merupakan salah satu kota yang mengalami dampak penurunan pengunjung ke objek-objek wisata di kota tersebut. Disebut-sebut, Padang Panjang mengalami tingkat penurunan sektor pariwisata hingga lebih dari 50%.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Padang Panjang, Maiharman, ketika membahas soal kondisi pariwisata Padang Panjang pada Jumat, 24 Juli 2020.
“Jumlah pengunjung untuk objek wisata Minang Fantasy (Mifan) saat pandemi sekarang masih sangat minim. Disampaikan oleh pengelola, biasanya jumlah pengunjung di angka 1000 orang, kalau untuk sekarang 500 orang pengunjung saja susah,” terangnya.
Selain objek wisata Mifan, Maiharman juga menyebut objek wisata lain seperti Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) juga mengalami penurunan pengunjung yang signifikan.
“Dari semula dalam sehari ada sekitar 200 orang pengunjung, saat pandemi seperti sekarang, mencari 20 orang pengunjung dalam sehari saja susah,” ucapnya.
Terkait pengelolaan objek wisata, ia menyebut bahwa sebelum melakukan pembukaan objek wisata, pihaknya terlebih dahulu melakukan monitoring dan evaluasi untuk kemudian dapat ditetapkan layak dibuka bagi pengunjung umum.
Karena itu, ia juga memastikan bahwa setiap objek wisata juga memberlakukan protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu tubuh, kewajiban memakai masker, pengaturan jarak, serta melengkapi fasilitas untuk cuci tangan.