Padang – Pasca lebaran, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Angkasa Pura II hanya melayani rata-rata 4 ribu hingga 5 ribu penumpang per harinya.
Humas Bandara Minangkabau Fendrick Sondra menyebutkan, saat ini ada 4 ribu hingga 5 ribu penumpang yang dilayani pihaknya via bandara Minangkabau tersebut.
“Jumlah penumpang ini baik dari kedatangan di terminal Bandara Minangkabau, maupun keberangkatan,” kata Fendrick di Bandara Minangkabau, Padang Pariaman, Jumat 18 Juni 2021.
Fendrick menjelaskan, jika jumlah rata-rata penumpang di Bandara Minangkabau turun 50 persen lebih dibandingkan saat sebelum Pandemi Covid-19.
“Kalau untuk jumlah rata-rata penumpang ini, turun 50 persen lebih, karena sebelum Pandemi kita (Bandara Minangkabau) dapat melayani hingga 10 ribuan penumpang setiap harinya. Namun, angka 4 ribu hingga 5 ribu penumpang rata-rata harian ini, cukup lebih tinggi dibandingkan ada beberapa bandara lain di Sumatera,” kata Fendrick.
Dia menjelaskan, saat ini di Bandara Minangkabau jumlah penerbangan hanya berkisar 20an penerbangan setiap harinya. “Rata-rata jumlah ini kurang dari jadwal penerbangan seharusnya, karena ada pembatalan dari pihak maskapai,” kata Fendrick.
Pembatalan untuk jumlah penerbangan sendiri berkisar 26 penerbangan untuk kedatangan, dan 25 penerbangan untuk keberangkatan.
“Jadi kalau ini (keberangkatan dan kedatangan) ada jumlah pergerakan pesawat di Bandara Minangkabau. Kalau melihat laporan setiap hari, ada 20 sampai 25 penerbangan pulang-pergi yang dibatalkan di Bandara Minangkabau,” jelas Fendrick.
Dia mengatakan, jumlah penumpang maupun penerbangan termasuk stagnan dari setelah pasca libur lebaran 2021, maupun sebelum bulan Ramadan.
“Kalau untuk meningkat, saya rasa tidak, karena sebelum pelarangan mudik kemarin, jumlah penumpang rata-rata harian juga segitu,” sebut Fendrick.
Sedangkan untuk On Time Performance (OTP) atau ketepatan waktu penerbangan, saat ini rata-rata berkisar pada angka 62 persen.
“Untuk OTP itu normal, minimal OTP itu kan 50 persen sudah normal. Jadi kalau untuk delay, tidak begitu banyak terjadi, karena ini persentase, kadang ada penerbangan yang hanya delay 5 menit, masuk dalam persentase OTP tersebut,” jelas Fendrick.