Padang, Sumbar – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) akan memanggil Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar terkait meninggalnya 23 pendaki saat erupsi Gunung Marapi.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, pemanggilan BKSDA ini dilakukan untuk memintai keterangan dan mengkroscek ulang terkait insiden erupsi Gunung Marapi.
“Kita akan panggil dan kroscek kembali insiden yang terjadi di Gunung Marapi. Sebab, di sana BKSDA memungut biaya para pendaki yang bakal melakukan pendakian,” kata Dwi kepada Singgalang, Rabu (6/12/2023).
Dwi mengatakan, dipanggilnya BKSDA ini selain mereka yang melakukan pengelolaan taman wisata alam (TWA) Gunung Marapi, mereka juga bertanggungjawab atas insiden yang menimpa seluruh pendaki Gunung Marapi.
“Nanti akan kita dalami, apakah ada unsur kelalaian di sana. Kita sudah monitoring terkait insiden ini, yang jelas kita akan panggil dan mintai keterangan kepada stakeholder yang bertanggungjawab atas insiden ini,” ujar Dwi.
Dikatakan, personel Polda Sumbar masih tetap siaga di Gunung Marapi untuk memastikan apakah ada pendaki lain yang terjebak di Gunung Marapi diluar data yang ada.
Berdasarkan data yang dihimpun, hingga Rabu (6/12) pukul 12.00 WIB, sebanyak 74 orang pendaki Gunung Marapi telah ditemukan, dengan rincian 22 orang meninggal dunia, dan 52 orang selamat.
Pencarian terhadap satu korban yang masih belum ditemukan masih terus dilakukan.