Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa saat ini, jalur penerbangan di sekitar Gunung Marapi, Sumatera Barat, berpotensi berbahaya.
Meskipun demikian, pemerintah belum mengeluarkan nota khusus terkait dampak erupsi Gunung Marapi.
Maskapai penerbangan juga merespons dengan serius terhadap situasi ini. Lion Air Group, dalam keterangan resmi, menyatakan bahwa status operasional penerbangan untuk rute yang melibatkan Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat, masih berjalan normal.
Penerbangan Tidak Terdampak
Corporate Communications Strategic Lion Group, Danang Mandala Prihantoro, menyatakan bahwa operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional Minangkabau tidak terdampak oleh erupsi Gunung Marapi.
“Operasional penerbangan Lion Group akan terus mengikuti petunjuk resmi dari otoritas penerbangan sipil. Keselamatan dan keamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama,” ujar Danang.
Respon Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menekankan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama maskapai penerbangan. Jika suatu rute dianggap tidak aman, penerbangan tersebut akan ditunda atau bahkan dibatalkan.
Sampai dengan berita ini ditayangkan, Garuda Indonesia belum mencatat adanya pembatalan atau penundaan penerbangan akibat erupsi Gunung Marapi.
Ditjen Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memastikan bahwa hingga saat ini, belum ada bandara yang terdampak erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Koordinasi dan pemantauan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan di bandara terdekat.
“Hingga saat ini belum ada bandara yang terdampak dan operasional penerbangan masih berjalan normal pasca-erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam,” ungkap Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Ditjen Hubud Kemenhub, Mokhammad Khusnu.