Usai Kibarkan Bendera, Paskibra Ini Malah Dibegal !

Paskibra yang menjadi korban pembegalan, Rini Kaifa Putri (tengah melaporkan kejadian menimpanya di Polsek X Koto Singkarak, Kabupaten Solok.
Paskibra yang menjadi korban pembegalan, Rini Kaifa Putri (tengah melaporkan kejadian menimpanya di Polsek X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Foto : Istimewa
Paskibra yang menjadi korban pembegalan, Rini Kaifa Putri (tengah melaporkan kejadian menimpanya di Polsek X Koto Singkarak, Kabupaten Solok.
Paskibra yang menjadi korban pembegalan, Rini Kaifa Putri (tengah melaporkan kejadian menimpanya di Polsek X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Foto : Istimewa

Nasib naas menimpa Rini Kaifa Putri (17), pelajar kelas 11 SMK Negeri 1 Singkarak yang merupakan warga Jorong Balai Nagari Tanjung Alai Kec. X Koto Singkarak ini.

Niat hati ingin merayakan keberhasilan setelah sukses menjadi pasukan pengibar bendera pada upacara HUT RI ke 72 di Nagari Tanjung Alai, namun ia malah menjadi korban begal.

Sepeda motor jenis Honda Supra X 125 BA 3513 PR yang merupakan pinjaman temannya ini, terpaksa harus direlakan karena dilarikan oleh para pelaku.

Berdasarkan pengakuan korban, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Awalnya korban bersama tujuh orang temannya sesama anggota Paskibra Tanjung Alai merayakan momen kesuksesannya dengan pergi ke Nagari Sulit Air.

Rini yang awalnya menggunakan sepeda motor miliknya, saat pulang berganti motor dengan temannya Ahadiyati (16), warga jorong Bawah Jambu Tanjung Alai yang juga satu sekolah dengan korban.

“Usai foto-foto saya berangkat duluan sendiri, sementara teman yang lainnya masih tinggal di Sulit Air,” kata Rini di Mapolsek Singkarak, Kamis (17/8/2018) kepada Kabarsumbar.com.

Dalam perjalanan, Rini yang hanya sendirian itu berpapasan dengan sepeda motor pelaku yang dikendarai oleh dua orang tersebut. Namun karena hujan lebat, korban berteduh pada sebuah pondok yang jauh dari pemukiman penduduk di jorong Kubang Nagari Tanjung Alai.

Pada awalnya tidak ada kecurigaan di hati korban, namun saat korban berteduh itu para pelaku kembali melintas kearah Tanjung Alai. Namun diduga karena melihat korban hanya sendirian, para korban balik dan mendatangi korban.

Saat itu, salah seorang pelaku yang duduk di belakang turun dan meminta korban untuk menyerahkan sepeda motornya. Awalnya korban mengelak, namun sesaat kemudian, pelaku malah menodongkan sepucuk pistol kepada korban.

“Saya shock saat pelaku menodongkan pistol. Kunci motor yang ada ditangan saya langsung jatuh dan dirampasnya, kemudian mereka kabur ke arah Sulit Air,” ujarnya.

Sementara, teman korban, Ahadiyati, pemilik motor yang tak jauh dibelakang berpapasan dengan sepeda motor miliknya yang dikendarai oleh para pelaku.

“Saat berpapasan, kami melihat sepeda motor milik ku yang dibawa Rini tadi. Namun kami ragu dan terus jalan menuju pulang ke Tanjung Alai,” terang Ahadiyati yang berboncengan dengan temannya Rivaldo.

Sesampainua di lokasi kejadian, mereka melihat Rini tengah menangis dan shock akibat kejadian itu. Tak ingin kehilangan jejak, teman korban Rivaldo mencoba mengejar para pelaku ke arah Sulit Air.

Sesampainya di Sulit Air, Rivaldo melaporkan kejadian itu kepada warga yang tengah ramai karena ada perayaan HUT RI. Warga yang mendapat informasi itu langsung melakukan pengejaran kearah Nagari Bukit Kandung, Kecamatan X Koto Diatas.

“Dari informasi warga Sulit Air, para pelaku memang melintas di daerah itu. Kami melakukan pengejaran sekitar 20 motor, namun kami kehilangan jejak,”kata Aldo.

Sementara itu, Kapolres Solok Kota AKBP Doni Setiawan melalui Kapolsek X Koto Singkarak Iptu Agustiarman yang mendapat laporan itu, langsung bergerak cepat untuk memburu para pelaku.

“Kita sudah mendapatkan informasi dan ciri-ciri Pelaku. Saat ini kami tengah memburu para pelaku, yang diduga lari ke arah Ombilin,” singkat Agustiarman.

[Fernandez]

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.