PADANG, KABARSUMBAR – Wakil Gubenur Sumatra Barat (Sumbar), Nasrul Abit mengajak pelaku industri kecil menengah (IKM) Kabupaten/Kota di Sumbar untuk memanfaatkan teknologi informasi (TI) dalam memasarkan produk. Karena seiring berkembangnya pasar global yang tidak efektif lagi hanya memanfaatkan cara tradisional.
“Sekarang ini, cara tradisional masih dapat dilakukan dalam pemasaran produk, tetapi dengan tingginya jumlah masyarakat yang saat ini lebih cenderung kepada teknologi internet. Maka, penerapan pemasaran secara teknologi untuk produk IKM sangat tepat. Jadi, pemasaran itu tidak hanya cara tradisional namun juga memanfaatkan teknologi internet,” ujarnya di Padang, Rabu (24/10/2018).
Melalui bimbingan teknis E-Smart yang bekerjasama dengan Bukalapak, di Pangeran City Padang diharapkan mendorong pertumbuhan IKM, agar mereka dapat meningkatkan penjualan, karena pemasaran tidak hanya didalam, namun luar negeri juga.
“Dengan Kami bekerjasama dengan Bukalapak, produk-produk masyarakat, dan IKM diharapkan bisa dipasarkan di Bukalapak, demi mendorong pertumbuhan IKM dan agar mereka menggunakan teknologi,” ujar Nasrul Abit.
Berdasarkan data Disperindag Sumbar, dari 500 ribu usaha mikro kecil menengah (UMKM) hanya 2.800 yang dalam bentuk IKM, dari jumlah itu hanya 20 persen yang sudah mengakses pasar daring.
Dikatakannya, kondisi itu menjadi kesempatan yang kini dimanfatkan oleh para penggiat teknologi yang turut serta membantu para pelaku IKM mengadaptasi layanan berbasis teknologi. Langkah itu bisa menciptakan ragam peluang baru yang menguntungkan.
“Ini dapat saling menguntungkan bagi penggiat teknologi maupun pelaku IKM, aplikasinya dapat dimanfaatkan untuk menampilkan dan memasarkan produknya secara teknologi, maka akan saling-saling menguntungkan satu sama lain,” ungkapnya.
Untuk pertumbuhan IKM di Sumbar kata Nasrul, saat ini mencapai 85 persen. Ini merupakan sektor riil yang tak kena dampak resesi. “Walaupun, secara industri besar kita tidak punya, namun IKM kita bagus,” ujar Nasrul Abit.
Namun, baru 20 persen IKM yang menggunakan teknologi internet. Maka itu, dengan adanya bimbingan teknis yang diberikan kepada pelaku IKM semakin meningkat pelaku IKM memasarkan produknya melalui teknologi internet.
Selain itu, sebutnya guna produk ini dapat peningkatan penjualan. Maka, mesti ada standar produk, terutama dalam kebersihan kemasan.
Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Asben Hendri mengatakan, dengan tekonologi internet akan mempermudah percepatan pelaku IKM dalam memasarkan produknya, sebab dengan teknologi internet akan mempersingkat jarak antara penjual dan pembeli serta dapat menghemat waktu dan biaya.
“Katakanlan offline, membutuhkan investasi besar. Kalau dengan online, di rumah saja sudah bisa transaksi. Jadi, sistem online ini akan mempermudah transasksi. Maka diharapkan pelaku IKM ini agar dapat melek kepada pemasaran dengan sistem teknologi internet. Selain dengan memasarkan cara tradisional,” ujar Asben.
Selain itu, harapanya produk yang dijual memenuhi standar. Karena tidak ada jarak, semua orang juga bisa melakukan hal yang sama. Tentunya harus unggul, dari segi kualitas, rasa, dan kemasan menarik.
“Strategi kita, melatih kemampuan dalam rangka bagaimana meningkatkan hasil usaha. Seperti pelatihan Bimtek ini. Agar produk yang dihasilkan lebih baik,” ujar Asben.
Kelemahan IKM sehingga belum bisa akses pasar online, kata Asben, pertama memang IT-nya, karena ini hal baru, pelaku UMKM ini belum seluruhnya menggunakan teknologi. Makanya di bawa langsung pihak penyedia jasa platform daring ini untuk perkenalkan ke UMKM.
(Putri Caprita)