Padang – Dalam kegiatan wisuda Universitas Taman Siswa (Unitas) Padang, Ketua Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Taman Siswa Padang (BPPTTS), Irwandi Yusuf, menyoroti tantangan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi swasta, terutama dengan munculnya Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).
“Mari kita jadikan ini sebagai tantangan dan peluang di masa depan untuk meningkatkan pembelajaran mahasiswa, karena Unitas memiliki banyak tenaga pengajar yang berkualitas,” jelasnya dengan semangat.
Irwan juga mengusulkan adanya regulasi yang berbeda dalam penerimaan mahasiswa. “Kami merasa terganggu dengan keberadaan PTN BH dalam dunia pendidikan. Pendidikan seharusnya berfokus pada peningkatan kecerdasan generasi muda, bukan sekadar menerima sebanyak mungkin mahasiswa tanpa memperhatikan kualitasnya,” paparnya.
Lanjutnya, saat ini Unitas memiliki 85 tenaga pengajar, di mana 40 di antaranya memiliki gelar doktor.
“Artinya, pemilihan Unitas Padang sebagai tempat melanjutkan pendidikan tidak salah, karena yayasan dan kampus kami bertanggung jawab secara akademis untuk menghasilkan lulusan yang unggul,” ujarnya
Senada dengan itu, perwakilan LLDIKTI Wilayah X, Elfinaldi, mengungkapkan bahwa Unitas merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Sumatera Barat, dengan lebih dari 40 persen dosen yang memiliki gelar doktor.
“Ini merupakan prestasi yang luar biasa dan sangat positif bagi pengembangan pendidikan di masa depan,” jelasnya.
Selain acara wisuda, Unitas juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kadin Sumbar serta menyelenggarakan orasi ilmiah. MoU dengan Kadin bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang kewirausahaan bagi mahasiswa.
Sementara itu, Dr. Drs. Elfianto Yusuf, M.Si., menyampaikan orasi ilmiah dengan judul ‘Penggunaan Pestisida dalam Perspektif Lingkungan Etnik terhadap Epistemologi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan’.