Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Lima Puluh Kota Diserang Hama

Lima Puluh Kota – Ratusan hektar lahan pertanian padi dan coklat masyarakat di 7 Kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota diserang hama tikus dan Wereng Batang Coklat (WBC) sejak beberapa bulan terakhir, menyebabkan kerugian yang signifikan bagi petani di daerah tersebut.

Tujuh Kecamatan yang terkena serangan hama tersebut, tiga di antaranya diserang oleh hama tikus di Kecamatan Situjuah, Akabiluru, dan Lareh Sago Halaban, sementara empat lainnya diserang oleh hawa Wereng Batang Coklat (WBC) di Kecamatan Guguak, Payakumbuh, Akabiluru, dan Harau.

Dalam mengatasi bencana ini, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura telah mengambil serangkaian langkah, termasuk upaya pencegahan dan penanganan terhadap hama tersebut. Upaya tersebut mencakup Gerakan Pengendalian (Gerdal), sosialisasi, dan penggantian varietas tanaman yang dilakukan.

“Total luas lahan pertanian padi dan coklat yang terkena serangan hama mencapai 139 hektar. Dari jumlah tersebut, Gerakan Pengendalian (Gerdal) telah dilakukan di lima Kecamatan, dan penyelesaian telah dicapai di satu Kecamatan, yaitu Kecamatan Payakumbuh,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Limapuluh Kota, Witra, didampingi Kabid Perlindungan Tanaman, Abrizal, pada Selasa (23/4).

Witra juga menambahkan bahwa serangan awal hama Wereng Batang Coklat (WBC) terjadi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, dan menyebar ke kecamatan lainnya.

“Serangan awal Wereng Batang Coklat (WBC) terjadi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, dan menyebar ke kecamatan lainnya,” tambah Witra saat meninjau langsung lahan pertanian warga di Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau.

Diperkirakan total kerugian akibat serangan hama mencapai 139 hektar. Dari jumlah tersebut, Gerakan Pengendalian (Gerdal) telah dilakukan di lima Kecamatan, dan penyelesaian telah dicapai di satu Kecamatan, yaitu Kecamatan Payakumbuh.

“Total luas lahan pertanian padi dan coklat yang terkena serangan hama mencapai 139 hektar. Dari jumlah tersebut, Gerakan Pengendalian (Gerdal) telah dilakukan di lima Kecamatan, dan penyelesaian telah dicapai di satu Kecamatan, yaitu Kecamatan Payakumbuh.

Sementara itu, dua Kecamatan lainnya, yaitu Situjuah dan Lareh Sago Halaban, sedang dalam proses pelaksanaan Gerakan Pengendalian,” ujarnya.

Serangan hama ini mengakibatkan tanaman padi terkena penggerek batang dan serangga walang sangit (pianggang), yang merusak batang padi dengan memotong atau memakan, sehingga berakibat pada matinya tanaman padi. (Ikhlasul Ihsan)

Exit mobile version