Padang – Wali Kota Padang Hendri Septa menyatakan, saat ini Kota Padang masuk dalam darurat kejahatan seksual terhadap anak.
Alasannya, karena terungkap banyaknya kejahatan seksual terhadap anak dalam beberapa waktu belakangan.
“Kota Padang darurat dalam kondisi keamanan anak kita dari kejahatan seksual,” kata Hendri di Balaikota Padang saat Peringatan HKG PKK ke 50 dan Pencanangan Bulan Bakti Dasawisma ke 6 Tingkat Kota Padang, Senin (14/3).
Menurutnya, kondisinya saat ini tidak baik-baik saja, perlu dilakukan deteksi dini untuk mengantisipasi kejahatan seksual terhadap anak tersebut.
Dia meminta agar masyarakat, terutama orang tua melakukan proteksi terhadap anaknya. “Saatnya kaum ibu menunjukan taringnya. Karena predator kejahatan seksual sudah banyak bergentayangan,” sebut Hendri.
Selama ini, banyak korban dari kejahatan seksual tersebut enggan untuk mengakui peristiwa yang menimpa dirinya tersebut, termasuk mengungkap siapa pelakunya.
“Korban banyak diam. Karena predator pada umumnya orang terdekatnya. Seperti ayah kandung atau ayah tiri, paman, dan lainnya. Mereka yang jadi korban takut mengadu, merasa terancam keselamatannya,” kata Hendri.
Pihaknya pun meminta seluruh pihak untuk bekerjasama dalam mengatasi hal tersebut.
“Jika anak kita sudah dirusak, akan memengaruhi keluarga kita dan orang lain, karena itu kita Pemko Padang bertekad melindungi anak kemenakan dari kejahatan,” kata Hendri.
Seperti diketahui dalam beberapa bulan belakangan terungkap sejumlah kekerasan seksual terhadap anak di Kota Padang.
Terakhir, empat pemuda dengan dua diantaranya merupakan supir truk melakukan pencabulan terhadap siswi SD dengan diimingi uang Rp 50 ribu.
Mereka berempat dengan tega bergiliran mencabuli anak dibawah umur tersebut semalaman.
Namun, keempat pelaku sendiri sudah ditangkap oleh pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.
