Lex Nederlof Pebalap Tertua di Tour de Singkarak

PADANG, KABARSUMBAR – Ada sosok yang menarik perhatian masyarakat di ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2018 yang kini sudah memasuki tahun ke-10 sejak digelar di Sumatra Barat (Sumbar) yakni pria kelahiran 1966 yang berasal dari Belanda bernama Lex Nederlof.

Pria yang memiliki nama lengkap Leendert Arie Nederlof ini dikenal dengan spesialis sprinters dari Nex CCN Team Laos dan telah menjadi peserta Tour de Singkarak sejak tahun 2011 lalu dan kini ia sudah tidak muda lagi dan berusia melampaui setengah abad atau 52 tahun.

Baginya, Tour de Singkarak bukanlah hal baru, mulai dari rutenya, keindahan alamnya, dan juga masyarakatnya. “Soal jalan di Sumatera Barat ini mungkin saya yang lebih tahu dari masyarakat di daerah ini. Karena ini tahun ke-7 saya di Tour de Singkarak,” ungkapnya.

Nederlof dikenal sosok yang menyenangkan bagi masyarakat di Sumatra Barat. Hampir disetiap kedatangan diberbagai daerah dalam rute yang ditempuh, ia tidak pernah menolak jika ada masyarakat yang meminta berfoto dengan dirinya. Hal ini dikarenakan Nederlof merasa, masyarakat Sumbar, adalah keluarganya.

Setiap timnya menerima undangan dari penyelenggara Tour de Singkarak, ia merasa ada panggilan untuk pulang kampung karena sering datang ke Sumbar. Rasa rindu dengan alam, masakan, keramahan masyarakat, dan keindahan desanya, begitu melekat di ingatannya.

“Saya berkeinginan sekali membawa keluarga menghabiskan waktu ke Sumatra Barat. Mungkin usai Tour de Singkarak 2018 ini selesai. Nanti akan dibicarakan dengan tim saya, bagaimana kalau berlibur dulu, sebelum kembali ke negara asal. Karena saya ingin merasakan dan mengenal lebih luas lagi tentang Sumatra Barat,” ujarnya.

Baginya menjadi peserta TdS dengan usia yang tidak muda lagi, soal kemenangan tidak lagi menjadi tujuan utamanya. Karena ia sadar, banyak usia-usia muda yang memiliki tenaga lebih baik darinya. Setidaknya, kehadiran Nederlof mampu memotivasi para pebalap lainnya.

“Kemenangan memang bukan menjadi incaran saya. Tapi dalam balapan ini saya konsisten dan bertekat menuntaskan seluruh etape,” tegasnya.

Ia menceritakan, keikutsertaan dirinya dalam berbagai balap sepeda, selain ingin memotivasi para pebalap usia muda, baginya bersepeda adalah hobi. Ia sudah mengendarai sepeda sejak usia anak-anak. Sepeda tidak hanya sebuah alat untuk balapan sepeda, tapi dalam kesehariannya juga menggunakan sepeda.

Nederlof tidak hanya ikut pada balap sepeda Tour de Singkarak. Ia juga telah mengikuti balap sepeda di berbagai iven di Indonesia seperti Tour de East Java dan Tour de Banyuwangi Ijen serta sejumlah tur di Asia Tenggara.

Prestasi yang berhasil dicatat oleh Leendert Arie Nederlof adalah ketika menjuarai Melaka Governor’s Cup di Malaysia 2013. Bahkan di tahun depan akan menjadi musim ke-40 bagi Nederlof sebagai pebalap sepeda berlisensi dari UCL.

[Putri Caprita]

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.