Jakarta – Keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25% berdampak pada pelemahan Rupiah. Mata uang Garuda terdepresiasi 0,34% ke level Rp16.205 per dolar AS.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, menyatakan pelemahan Rupiah berpotensi mengurangi volume pembiayaan.
Pasalnya, depresiasi mata uang dapat menaikkan harga barang dan menurunkan kemampuan debitur untuk mengajukan kredit baru.
“Kondisi ini berpotensi berimbas ke pembiayaan,” ujar Suwandi.
Namun, di sisi lain, terdapat ekspansi pembiayaan multifinance ke segmen pendanaan modal kerja.
Suwandi menjelaskan, perlu dikaji dampak pelemahan Rupiah terhadap multifinance yang menyasar segmen tersebut.
