Padang – Sumatera Barat (Sumbar) mencatat lebih dari seribu kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ironisnya, provinsi ini belum memiliki rumah aman dan psikolog di tingkat provinsi untuk menangani korban.
Hal ini diungkapkan Anggota DPD RI asal Sumbar, Jelita Donal, dalam rapat kerja bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang dihadiri Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauzi.
“Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumbar sudah lebih dari seribu, tetapi tidak ada rumah rehabilitasi atau rumah aman di tingkat provinsi,” tegas Jelita.
Ia juga menyoroti ketiadaan psikolog di Dinas PPPA Sumbar.
“Bagaimana mungkin menangani kasus pelecehan terhadap perempuan dan anak tanpa psikolog?” tanyanya.
Jelita mendesak Kementerian PPPA untuk mengevaluasi kinerja dinas terkait di Sumbar.
Menurutnya, data kasus saja tidak cukup; layanan rehabilitasi yang memadai juga krusial.
Selain isu kekerasan, Jelita juga menyoroti dampak negatif penggunaan gawai pada anak.
Ia meminta pemerintah mengembangkan fitur digital ramah anak mengingat tingginya ketergantungan anak pada perangkat elektronik.
“Pemerintah harus hadir dengan solusi, misalnya fitur digital yang aman dan mendidik,” ujarnya.