Bupati Solok : Momentum Idul Adha, Masyarakat Harus Meningkatkan Disiplin Mengantisipasi Penyebaran Covid-19

Solok Arosuka – Bertempat di rumah dinas Bupati Arosuka, Pemkab Solok gelar rapat forum diskusi politik dalam rangka pelaksanaan hari raya Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban yang berstandar new normal, Senin 27 Juli 2020.

Pada rapat yang dipimpin oleh  Bupati Solok Gusmal tersebut, juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Aswirman, Kemenag Kab. Solok diwakili Zulkifli, Forkopimda Kab. Solok dan Anggota Forum Diskusi Politik.

Diperkirakan sebanyak 2082 ekor hewan qurban akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1441 H mendatang di Kabupaten Solok. Pemerintah Kabupaten Solok juga akan memberlakukan pelaksanaan Ibadah sesuai dengan standar kesehatan di masa kenormalan baru.

“Qurban akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, diminta di tempat Qurban hanya ada petugas Qurban dengan tetap memperhatikan Protocol kesehatan,” ujar Bupati.

Selain proses penyembelihan hewan qurban yang menggunakan standar kesehatan penanganan Covid-19, Bupati juga menyarankan agar pelaksanaan pembagian daging Qurban dilakukan dengan cara panitia membagikan ke rumah masing- masing warga demi kenyaman bersama.

Pihaknya juga meminta jajaran pemerintah daerah, TNI dan Polri untuk mengawal para penyembelih dan pelaksanaan penyembelihan hewan qurban di tengah masyarakat.

“Saya  menyarankan kepada panitia qurban untuk membagikan daging qurban tidak dikonsentrasikan di satu lokasi saja, namun mendatangi langsung rumah warga, guna mencegah pengumpulan massa yang banyak,” ujar Gusmal.

Sedangkan sekaitan dengan jumlah hewan kurban yang mencapai 2082 ekor tersebut, tersebar di seluruh kecamatan di daerah itu.

“Jumlah itu berdasarkan data yang masuk dari nagari-nagari sampai pekan kemarin. Kami yakin jumlah itu akan bertambah hingga hari H pelaksanaan ibadah qurban,” ucap Bupati.

Sedangkan sekaitan dengan pelaksanaan shalat Idul Adha, kata Bupati, pihaknya telah mengizinkan setiap masjid di daerah itu sudah boleh melaksanakan sholat Id. Tentunya dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan membawa sajadah sendiri dari rumah.

“Kapasitas masjid hanya 50 persen dari kapasitas seluruhnya dan diminta kepada wali nagari untuk memperbanyak tempat sholat agar tidak terlalu ramainya orang berkumpul di satu lokasi saja,” imbuh Bupati.

Selain itu, pada setiap masjid yang menggelar sholat Idul Adha, harus menyediakan petugas yang memeriksa suhu tubuh jama’ah, serta panitia yang bertanggung jawab atas keamanan pelaksanaan sholat Idul Adha. “Untuk takbiran tidak ada takbiran keliling dengan konvoi kendaraan, cukup takbiran di masjid- masjid, mushola dan surau saja,” kata Gusmal.

“Kita tentu tidak ingin, momentum Idul Adha ini dirusak oleh adanya penyebaran Covid-19, lantaran rendahnya disiplin masyarakat,” tutup Bupati.

 

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.