BUKITTINGGI, KABARSUMBAR – Pelarian pelaku kawanan perampok Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Aur Kuning berakhir, setelah Jajaran Satreskrim Polres Bukittinggi berhasil meringkusnya di wilayah Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Utara.
Kejadian yang terjadi sekitar bulan Juni 2018 lalu di kawasan jembatan PLTA Batang Agam, kawanan perampok yang berjumlah 10 orang itu berhasil mengondol uang senilai Rp 3,5 miliar.
Masing masing pelaku berinisial RS (35) warga Palas Sumut, JLS (31) warga Simpang Kapau Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam dan LS (24), LJS (38), AJP (49) serta S (59) yang keempatnya merupakan warga Rokan Hilir Provinsi Riau. Sementara itu, pelaku RS masih menjalani pemeriksaan di Polres Tapanuli Selatan, Sumut terkait kasus kepemilikan narkoba.
Kapolres Bukittinggi AKBP Arly Jembar Jumhana dalam press realisnya, Jumat (31/08) di Mapolres Bukittinggi mengatakan, pihaknya sempat mencurigai ada keterlibatan orang dalam.
“Dan ternyata dugaan kita benar, jika pelaku JLS merupakan adik dari RS dan bekerja sebagai security di BSM Cabang Aur Kuning, dan dari RS ini lah seluruh informasi kita dapatkan,” ungkap Kapolres Arly Jembar.
Kata Arly Jembar, waktu dua bulan adalah waktu yang cukup panjang bagi pihaknya untuk melacak kasus ini, dimana katanya jajarannya sempat dikaburkan oleh ketiadaan saksi kecuali saksi JLS yang pada saat itu ikut mengawal mobil operasional BSM.
“Pelaku JLS juga sempat diikat dan dilakban oleh pelaku lain, tapi berkat kerja keras tim dan bantuan dari jajaran Polda Sumut dan Riau, kita berhasil mengamankan 6 orang dari 10 pelaku yang masih DPO,” pungkas Kapolres.
Seperti yang ramai diberitakan sebelumnya, mobil operasional BSM Cabang Aur Kuning Bukittinggi dirampok oleh kawanan ini, mereka berhasil membawa kabur uang sebesar Rp 3,5 miliar.
Saat itu, pegawai BSM tanpa pengawalan pihak berwajib, menuju Bank Nagari Payakumbuh untuk menyetor uang tersebut, namun naas, mobil Daihatsu Xenia BM 1971 JQ itu ditodong kawanan perampok. Ketiga pegawai BSM termasuk satu orang pelaku disekap dan ditinggal di kawasan Talawi, Payakumbuh. (ddy)
