AROSUKA, KABARSUMBAR – Race Director Tour de Singkarak (TdS) 2018 Jamaluddin Mahmood mengatakan, sampai saat ini terkait rute yang akan dilalui pebalap pada etape VII di daerah Kabupaten Solok Selatan, masih dalam proses pengerjaan dan perbaikan.
“Di sana ada beberapa titik yang perlu perbaikan, dengan cara tambal sulam. Diperkirakan sebelum dilalui, sudah selesai pengerjaannya,” katanya, di Dermaga Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, yang merupakan lokasi start stage III, Selasa (6/11/2018).
Selain itu, pihaknya mengungkapkan, memang terjadi kerusakan jalan di sejumlah rute TdS. Namun kerusakan itu, bukan dikarenakan tidak diperbaiki, melainkan tergores dan terkelupas oleh derasnya hujan yang turun beberapa hari belakangan ini.
“Soal jalan sebenarnya sudah diperbaiki oleh pemerintah setempat. Tapi, jalan yang diperbaiki itu kembali rusak, akibat hujan yang turun dengan intensitas lebat,” katanya.
Sesuai saran Pemprov Sumbar untuk mengatasi hal tersebut dengan memasang rambu-rambu peringatan dan terkait jalan kurang aman, juga telah ada marshall yang memberikan peringatan dengan cara mengibarkan bendera kuning, yang maksudnya pebalap diminta hati-hati.
Jamal juga telah mengingatkan kepada marshall untuk memberikan peringatan kepada pebalap, apabila menemukan kemungkinan jalan yang kurang aman untuk dilalui dengan kecepatan yang tinggi.
“Sejauh ini belum ada keluhan dari para pebalap terkait kondisi jalan. Namun dari penyelenggara tentunya tidak ingin ada hal yang membahayakan dari pebalap,” ungkapnya.
Terkait persoalan kecelakaan yang terjadi pada etape I dulu itu, betul akibat kondisi jalan yang tiba-tiba ada retak. Padahal di titik jatuh itu, sudah timbal, namun dikarenakan hujan, jalan-jalan yang ditambal itu jadi retak.
“Kita tentunya tidak membiarkan kondisi rute rusak. Intinya, kondisi jalan yang terjadi itu, akibat hujan yang turun dengan intensitas lebat,” kata dia.
Sementara, untuk mengatasi adanya kemungkinan jalan longsor akibat tingginya curah hujan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas PU setempat, untuk menstandbykan alat berat di lokasi rawan bencana longsor.
“Berapa jumlah unit alat beratnya saya kurang tahu, yang jelas segala kemungkinan yang berkaitan dengan bencana alam, kita coba untuk mengantisipasinya,” sebutnya.
Untuk kondisi jalan etape III, Jamal menyebutkan tidak ada kendala, karena kondisi jalan benar-benar aman dan bersih dari lubang jalan. Pada rute ini terdapat dua titik King Of Mountain yang terdapat di kawasan Malalo dan Batipuh, serta Tiga titik sprint masing-masing di Malalo, Batipuh dan terakhir di Pagaruyung, menjadi rintangan yang harus dilalui setiap pebalap. Mereka akan beradu cepat dan kuat untuk menyabet gelar raja sprint dan raja tanjakan di etape ini.
Terakhir dia mengatakan untuk mengantisipasi kondisi alam dengan cuaca ekstrem seperti saat sekarang, panitia TdS berencana untuk memajukan jadwal pelaksanaan TdS 2019, di bulan September atau sebelum bulan hujan. Wacana ini sudah berkembang di antara para penggagas Tour de Singkarak.
[Putri Caprita]