Padang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) akan lebih serius mendorong produksi jagung, karena masih belum memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Untuk mengatasinya, Pemprov akan memanfaatkan lahan tidur pada tahun 2021 ini.
Untuk merealisasikan hal ini, Gubernur Sumbar, Mahyeldi secara khusus meminta dinas terkait untuk membuat regulasi khusus tentang pemanfaatan lahan tidur.
“Tolong disiapkan draft pergub atau perda untuk mengolah lahan lahan tidur yang ada di Sumbar. Lahan tidur banyak, tenaga kerja kita juga banyak. Regulasi ini untuk mengatur tanah-tanah yang tidak digarap. Kita dorong pemiliknya atau orang lain untuk memanfaatkannya. Nanti kita bantu bibit atau insentif untuk produknya,” tutur Mahyeldi, saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan (Rakorenbang) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Auditorium Gubernuran, Selasa 9 Maret 2021.
Mahyeldi melanjutkan, bahwa salah satu bidang usaha yang berpotensi besar saat ini adalah bidang pangan. Selain mendorong pemanfaatan lahan, pemerintah juga akan membantu pengolahan hingga pemasaran melalui dinas terkait.
“Kebutuhan jagung di Sumbar tinggi, sampai 600 ton perhari, sementara produksi kita masih kurang. Makanya pemanfaatan lahan tidur ini sangat perlu. Nanti melalui BUMD kita beli produknya,” lanjut Mahyeldi.
Untuk saat ini, Sumbar memiliki banyak lahan tidur yang tersebar di hampir seluruh kabupeten/kota. Menurut data dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumbar, luas lahan tidur di Sumbar mencapai 200 ribu hektare dan mempunyai potensi sebagai lahan untuk tanaman jagung.