Padang – Bencana alam yang melanda beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi ujian bagi kepemimpinan Gubernur Mahyeldi. Di tengah situasi sulit ini, Mahyeldi menunjukkan kedewasaannya dalam berpolitik dan fokus pada penanganan bencana serta meringankan beban masyarakat terdampak.
Tanggap Darurat dan Koordinasi
Sejak awal bencana terjadi pada 11 Mei 2024, Mahyeldi bergerak cepat turun ke lokasi terdampak. Ia menginstruksikan semua pihak, termasuk TNI-Polri, pemerintah daerah, dan lurah, untuk bekerja sama membantu masyarakat.
Mahyeldi juga mengeluarkan himbauan kepada masyarakat di zona merah potensi bencana untuk tidak berada di kawasan tersebut. Koordinasi dengan BMKG dan BNPB pun dilakukan secara intensif untuk memantau situasi dan mengambil langkah-langkah strategis.
Kedewasaan Politik
Meskipun kerap diserang secara politik, Mahyeldi menunjukkan sikap dewasa dan profesional. Ia bertemu dengan Bupati Solok Epyardi Asda, kandidat kuat Pilgub Sumbar 2024, di tengah kesibukan mereka menangani bencana. Momen keakraban ini menjadi sorotan positif di media sosial dan menunjukkan bahwa kepentingan masyarakat di atas politik.
Mendengar Aspirasi Masyarakat
Mahyeldi turun langsung ke lokasi bencana untuk mendengarkan keluhan masyarakat dan menyampaikan langkah-langkah strategis. Ia juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kanwil BPN, untuk membantu tanah perumahan bagi korban terdampak jika diperlukan.
Kerjasama dengan Semua Pihak
Komitmen Mahyeldi untuk mengutamakan kepentingan masyarakat kembali terlihat saat ia bertemu dengan Anggota DPR RI Andre Rosiade dari Gerindra. Keduanya menunjukkan keakraban dan saling mendukung dalam membantu masyarakat terdampak bencana.
Mitigasi dan Pembangunan Infrastruktur
Pemprov Sumbar menggelar diskusi tentang mitigasi dan penanggulangan dampak bencana di Sumbar, serta percepatan pembangunan jalan tol ruas Sicincin – 50 Kota. Dalam diskusi ini, Mahyeldi mengaku banyak mendapat saran dan masukan terkait penguatan mitigasi dan penanganan dampak bencana di Sumbar, serta untuk kelancaran pembangunan jalan tol Padang – Lima Puluh Kota ke depan.
