Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memilih bungkam terkait rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membina siswa “nakal” di barak TNI.
Mu’ti enggan berkomentar dan menyarankan wartawan untuk bertanya pada pakar pendidikan.
“Saya *no comment* dulu ya,” ujar Mu’ti di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Ia mengaku baru mengetahui rencana tersebut dari media massa.
“Kami juga baru tahu itu dari media, jadi belum bisa memberikan tanggapan,” tambahnya.
Rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tersebut akan dimulai Mei 2025.
Program ini melibatkan TNI dan Polri untuk membina karakter siswa bermasalah. Dedi prihatin dengan menurunnya daya saing dan disiplin anak, serta kesulitan orang tua dan guru dalam menangani siswa nakal.
Melalui program ini, orang tua akan membuat surat pernyataan dan mengantar anak mereka ke barak TNI.
Siswa tetap belajar seperti biasa, namun diwajibkan hidup disiplin, seperti tidur pukul 20.00 WIB dan bangun pukul 04.00 WIB.
Mereka juga akan mengikuti kegiatan rohani, seperti puasa Senin-Kamis dan mengaji bagi siswa Muslim.
Dedi menegaskan program ini bukan pelatihan militer.
Program ini fokus pada pembinaan karakter yang dianggap kurang didapat di lingkungan rumah.