Kota Padang

Pemko Padang Siapkan Simulasi Gempa dan Tsunami

74
×

Pemko Padang Siapkan Simulasi Gempa dan Tsunami

Sebarkan artikel ini
Foto : Diskominfo Padang

Padang – Pemerintah Kota Padang bersiap menguji kesiapan masyarakat menghadapi potensi gempa dan tsunami melalui simulasi berskala besar.

Simulasi tersebut dijadwalkan berlangsung pada 5 November 2025 dan akan difokuskan di delapan kecamatan rawan bencana.

Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, menegaskan seluruh peserta wajib mengikuti prosedur keselamatan dengan ketat.

“Ketika simulasi digelar, kita pastikan tidak ada insiden. Targetnya zero accident,” ujarnya saat membuka Rapat Persiapan Drill Tsunami di Gedung Youth Center Bagindo Aziz Chan, Senin (13/10/2025).

Kegiatan ini mencakup 55 kelurahan di delapan kecamatan: Bungus Teluk Kabung, Koto Tangah, Nanggalo, Padang Barat, Padang Selatan, Padang Timur, Padang Utara, dan Lubuk Begalung.

Menurut Andree, seluruh wilayah tersebut termasuk zona berisiko berdasarkan kajian risiko bencana Kota Padang tahun 2023.

Sekitar 200 ribu warga akan berpartisipasi dalam simulasi ini. Peserta terdiri dari pelajar sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta unsur hotel, rumah sakit, pasar, dan perusahaan swasta.

Pada hari pelaksanaan, tanda gempa akan dibunyikan tepat pukul 10.00 WIB. Beragam alat seperti bel, kentongan, lonceng, dan peluit akan digunakan selama satu menit.

Setelah tanda berbunyi, warga diarahkan segera menyelamatkan diri ke tempat aman dan berkumpul di titik evakuasi.

“Dari titik kumpul itu, petugas akan melakukan pengecekan kondisi peserta. Warga di zona merah tsunami harus segera bergerak ke lokasi aman,” jelasnya.

Melalui simulasi ini, pemerintah berharap masyarakat makin terlatih mengenali tanda gempa berpotensi tsunami, memahami rute evakuasi, serta memperkuat koordinasi antar pengendali lapangan.

Saat ini, beberapa kawasan seperti Lubuk Minturun, Aie Pacah, Sungai Sapih, Ampang, Lubuk Begalung, Simpang Haru, Sawahan, Sawahan Timur, dan Gunung Pangilun ditetapkan sebagai zona hijau tsunami.

“Simulasi ini juga menjadi sarana evaluasi agar kita mengetahui kesiapan sebenarnya menghadapi bencana,” pungkas Andree.

Kota Padang saat ini memang berada di wilayah rawan gempa megathrust. Karena itu, kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama untuk meminimalkan risiko bencana.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.