Padang—Sekretaris DPW PKS Sumbar, Rahmat Saleh, menanggapi hasil survei Polstra Research & Consulting tentang keterpilihan calon gubernur Sumbar di Kabupaten Solok menjelang Pilgub Sumbar 2024.
Menurut Rahmat, hasil survei ini tidak dapat dijadikan acuan karena hanya mencakup satu daerah. “Survei ini hanya di Kabupaten Solok, bukan seluruh Sumbar. Jadi, tidak bisa dijadikan rujukan untuk Pilgub Sumbar 2024,” ujarnya di Padang, Kamis (1/8/2024).
Rahmat juga menyoroti perbedaan hasil survei dari SBLF Myriset Consultant di Kabupaten Solok yang menunjukkan hasil berbeda. Menurutnya, survei SBLF justru memperlihatkan bahwa elektabilitas Buya Mahyeldi jauh mengungguli Epyardi Asda, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Solok.
“Elektabilitas Buya Mahyeldi jauh mengalahkan Epyardi Asda, yang merupakan Bupati petahana di Solok. Untuk data lengkapnya, bisa konfirmasi ke Pak Edo, direktur SBLF,” jelasnya.
Rahmat menambahkan, hasil dari kedua survei tersebut menunjukkan bahwa Epyardi Asda kurang diminati di wilayahnya sendiri. “Ini membuktikan bahwa Epyardi Asda kurang diminati di kampung halamannya. Seharusnya, seorang petahana dan asli orang daerah di sana, tingkat keterpilihannya harus di atas 60%,” katanya.
Meskipun begitu, Rahmat menyatakan pihaknya menghormati semua hasil survei yang dilakukan dengan baik dan benar. “Kami menghormati semua hasil survei yang dilakukan dengan benar, bukan yang membalikkan fakta, data, dan realita demi kepentingan politisi yang membiayai survei,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polstra Research & Consulting merilis hasil survei terkait keterpilihan calon gubernur Sumbar di Kabupaten Solok. Hasil survei secara Top of Mind menunjukkan Epyardi Asda mendapatkan 37,7%, disusul Mahyeldi dengan 17,7%. Posisi ketiga ditempati oleh Andre Rosiade dengan 6,8%, dan keempat oleh Audy Joinaldy dengan 0,8%.
Dengan metode tertutup atau kartu bantu, Epyardi mendapatkan 51,3%, Mahyeldi 25%, Andre Rosiade 10,3%, John Kenedy Azis 2,8%, dan Audy Joinaldy 2,7%. Survei ini melibatkan 600 responden dengan Margin of Error 4% dan dilakukan dari 2 hingga 10 Juli 2024.
Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.
