PADANG, KABARSUMBAR – Saat gempa mengguncang, hampir dipastikan sebagian orang pasti akan kaget dan kebingungan. Sebab, gempa bisa terjadi kapan saja, tidak pernah bisa diramalkan kapan terjadinya. Namun, mau tak mau kita harus siap menghadapinya.
Pendiri dan relawan Komunitas Siaga Tsunami (Kogami), Patra Rina Dewi, mengatakan, ada beberapa hal yang harus selalu diingat saat gempa terjadi, terutama gempa berpotensi tsunami.
Menurut Patra, kita tidak bisa membedakan dari getaran antara gempa darat dan gempa laut, apalagi buat yang tinggal di Padang, ada dua sumber gempa yaitu di darat dan di laut. “Ketika gempa dirasakan, kita tidak langsung tahu dimana pusat gempanya, sedangkan info BMKG akan diterima kurang lebih 3-5 menit setelah gempa. Itu jika semua peralatan dalam kondisi baik,” ujar Patra.
Nah, saat gempa terjadi, kata Patra, jika berada di dalam ruangan, usahakan segera keluar ruangan. Jika tidak memungkinkan, cari perlindungan di dalam ruangan seperti di bawah meja atau sudut ruangan. “Jangan lupa lindungi kepala,” jelasnya.
Lalu, jika gempa yang dirasakan sangat kuat dan lama (lebih dari 30 detik) sangat berkemungkinan untuk berpotensi tsunami. Jika gempa seperti ini dirasakan langsung evakuasi ke tempat aman tanpa menunggu info BMKG/bunyi sirine. “Jika pada saat evakuasi, terdengar info dari aparat berwenang bahwa gempa tidak berpotensi tsunami, silakan kembali ke rumah. Jika terdengar informasi bahwa gempa berpotensi tsunami, maka percepat langkah,” ulasnya.
Patra mengingatkan saat evakuasi agar berjalan kaki, jangan lupa tolong anggota keluarga/tetangga. Jangan kembali ke zona merah jika belum ada informasi bahwa keadaan sudah aman.
Sebagai pedoman, perkiraan daerah aman tsunami di pesisir Barat Sumbar adalah 3 KM dari pantai atau bangunan serta perbukitan dengan ketinggian 15 MDPL.
(Hijrah Adi Sukrial)
