Jakarta – TNI bergerak cepat mengevakuasi 42 tenaga pendidik dan kesehatan dari Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, ke Jayapura menyusul serangan brutal Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Jumat (21/3).
Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi di Jakarta, Minggu, menegaskan TNI berkomitmen melindungi masyarakat, khususnya tenaga pendidik dan kesehatan di daerah terpencil.
Serangan yang diduga dilakukan kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak tersebut dipicu tuntutan uang kepada para guru yang tidak dipenuhi.
Akibatnya, enam guru dianiaya, satu di antaranya tewas, gedung sekolah dan rumah guru dibakar, serta menciptakan ketakutan di masyarakat.
TNI telah mengerahkan personel untuk mengamankan wilayah, mengevakuasi korban, dan memulihkan situasi pascaserangan.
Kristomei menegaskan TNI tidak akan tinggal diam dan akan menindak tegas pelaku yang mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas keamanan di Papua.
Peningkatan pengamanan di wilayah rawan dan koordinasi dengan pemerintah daerah juga terus dilakukan.
TNI menekankan pentingnya keberadaan tenaga pendidik dan kesehatan di Papua bagi kemajuan dan masa depan masyarakat setempat.
