Padang – Dinas Kesehatan Kota Padang terus menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan penerapan 3M Plus guna mencegah kasus demam berdarah dengue (DBD). Langkah ini dilakukan melalui puskesmas dan posyandu di berbagai wilayah.
“Puskesmas dan posyandu sudah diinstruksikan untuk aktif menyosialisasikan PSN dan 3M Plus kepada masyarakat,” ujar Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Padang, Evawestari, Senin (30/9/2024).
Ia menekankan bahwa 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang) adalah metode efektif untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, program “Satu Rumah Satu Jumantik” juga dimaksimalkan untuk memantau keberadaan jentik nyamuk.
Dinkes Padang juga melakukan gotong-royong di area yang perlu dibersihkan, diikuti dengan fogging jika ditemukan lebih dari satu rumah yang memiliki jentik nyamuk dengan tingkat lebih dari 5%. “Jika hanya satu rumah dengan jentik dan masih di bawah 5%, fokus diarahkan ke rumah yang terjangkit,” jelas Evawestari.
Evawestari juga mengimbau warga menggunakan kawat kasa di ventilasi rumah, memakai baju lengan panjang, serta menggunakan lotion anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk.
Dari Januari hingga September 2024, Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat 395 kasus DBD, dengan rincian: 48 kasus pada Januari, 40 kasus pada Februari, dan seterusnya hingga September dengan 44 kasus.
“Dukungan dari seluruh sektor, termasuk kelurahan dan kecamatan, sangat penting agar kasus DBD bisa terus ditekan,” pungkasnya.