KABARSUMBAR – Pemerintah Kota Pariaman membagikan bibit cabai keriting kepada petani setempat bulan ini untuk mengantisipasi lonjakan harga komoditas jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Langkah ini dilakukan untuk mencegah inflasi yang kerap terjadi saat permintaan meningkat pada periode tersebut.
“Kami menyiapkan bibit cabai untuk satu hektare lahan, yang akan dibagikan bulan ini,” ungkap Marlina Sepa, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman, Senin (14/10/2024).
Dana sebesar Rp50 juta telah dialokasikan untuk pengadaan bibit cabai, plastik mulsa, pupuk, dan pancang ajir. Bantuan ini didistribusikan ke tiga dari empat kecamatan di Pariaman, yaitu dua titik di Kecamatan Utara, serta masing-masing satu di Kecamatan Timur dan Selatan.
Penyediaan bahan untuk budidaya cabai bertujuan membantu petani mengurangi beban produksi. Dengan bibit yang segera ditanam, diharapkan hasil panen bisa tersedia tepat waktu, sebelum memasuki bulan puasa, sehingga lonjakan harga dapat diantisipasi.
Marlina mengungkapkan, tahun lalu harga cabai sempat mencapai Rp80 ribu per kilogram, memaksa Pemkot Pariaman menggelar operasi pasar. Meskipun saat ini harga cabai masih rendah, persiapan menghadapi potensi kenaikan harga tetap menjadi prioritas, terutama menjelang lebaran.
Pada tahun 2023, produksi cabai keriting di Pariaman mencapai 63,5 ton, sementara produksi dari Januari hingga Agustus 2024 telah mencapai 35,3 ton.
Sebagai tambahan, Pemkot Pariaman juga telah menggelar bazar atau pasar murah bahan pokok guna menekan inflasi daerah menjelang Ramadhan 1445 Hijriah. Dalam acara tersebut, harga cabai merah keriting dijual dengan harga Rp70 ribu per kilogram, lebih rendah dari harga pasar yang mencapai Rp75 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat menjaga kestabilan harga dan meningkatkan kesejahteraan petani di daerah Pariaman.