EkonomiKota Pariaman

Okupansi Hotel Pariaman Melonjak, Dampak Festival Tabuik

354
×

Okupansi Hotel Pariaman Melonjak, Dampak Festival Tabuik

Sebarkan artikel ini
1000021411.jpg

Pariaman – Tingkat hunian hotel dan penginapan di Kota Pariaman melonjak signifikan menjelang acara Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025.

Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman mencatat okupansi penginapan untuk hari puncak perayaan mencapai 95 persen.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Ferialdi, menyatakan tingginya okupansi ini menunjukkan antusiasme wisatawan yang datang dari berbagai daerah.

“Kami berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha hotel, dan tingkat pemesanan kamar untuk puncak Tabuik telah mencapai 95 persen,” ujar Ferialdi pada Minggu (6/7/2025).

Mayoritas pemesan adalah wisatawan yang ingin menyaksikan prosesi puncak acara budaya Tabuik, yakni Hoyak Tabuik dan Tabuik Dibuang ke Laut, yang digelar pada Minggu (6/7) di Pantai Gandoriah.

Ferialdi mengemukakan, tingginya hunian tidak hanya terjadi menjelang puncak acara.

Sejak awal pelaksanaan Tabuik, tepatnya pada 1 Muharram 1447 H atau 27 Juni 2025, hotel dan penginapan di Pariaman sempat terisi penuh.

“Saat itu tingkat hunian mencapai seratus persen. Bahkan, banyak wisatawan yang kesulitan mendapatkan kamar karena tingginya permintaan,” ucapnya.

Lonjakan kunjungan ini, papar Ferialdi, tidak hanya dipicu oleh acara Tabuik.

Namun juga bertepatan dengan Kejuaraan Nasional Sepatu Roda yang diikuti lebih dari 600 atlet, serta Kejuaraan Tenis Internasional Baveti dengan 300 peserta dari berbagai negara.

“Jadi, agendanya berbenturan. Setelah kedua kejuaraan itu selesai, sempat ada penurunan jumlah tamu, lalu kembali meningkat menjelang puncak Tabuik,” imbuhnya.

Tingginya permintaan penginapan ini menjadi tantangan bagi Kota Pariaman, yang saat ini masih memiliki keterbatasan jumlah hotel dan kamar.

“Hingga pertengahan tahun lalu, Kota Pariaman hanya memiliki puluhan unit penginapan dan beberapa hotel dengan kapasitas kamar yang terbatas,” tuturnya.

Ferialdi berharap kondisi ini menjadi peluang investasi bagi masyarakat maupun pihak swasta untuk mengembangkan sektor penginapan di Pariaman.

“Kami berharap kondisi ini dapat mendorong warga atau investor untuk menanamkan modal di sektor penginapan karena potensi ke depan sangat menjanjikan,” ujarnya.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.