Masyarakat Jorong Bunga Harum, Nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat buncah terkait temuan benda jenis logam diduga mortir, Rabu (2/5/2018).
Benda yang merupakan mobilitas senjata andalan bantuan ifanteri, pertama kali ditemukan oleh petani Eko Solikin (40), ketika sedang bekerja di kebun milik Walinagari Kinari. Kebun yang sedang ia bersihkan dengan mesin pemotongan rumput, tiba-tiba terbentuk dengan benda padat itu. Curiga, Eko kemudian meneliti benda yang dilihatnya di internet, takut meledak ia pu melaporkan ke pihak berwajib.
“Awalnya tidak tahu benda apa itu, ketika saya perhatikan secara detil, barulah saya lari menyampaikan ke pak wali,” aku Eko kepada kabarsumbar, Rabu (2/5/2018).
Kepolisian Masyarakat Jorong Bunga Harum, Nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat buncah terkait temuan benda jenis logam diduga mortir, Rabu (2/5/2018).
Benda yang merupakan mobilitas senjata andalan bantuan ifanteri, pertama kali ditemukan oleh petani Eko Solikin (40), ketika sedang bekerja di kebun milik Walinagari Kinari. Kebun yang sedang ia bersihkan dengan mesin pemotongan rumput, tiba-tiba terbentuk dengan benda padat itu. Curiga, Eko kemudian meneliti benda yang dilihatnya di internet, takut meledak ia pu melaporkan ke pihak berwajib.
“Awalnya tidak tahu benda apa itu, ketika saya perhatikan secara detil, barulah saya lari menyampaikan ke pak wali,” aku Eko kepada kabarsumbar, Rabu (2/5/2018).
Polres Solok Kota, Sumatera Barat kemudian mendatangi lokasi, setelah mendapat laporan dari walinagari, dan pekerja kebunnya. Kini, sedang menunggu petugas Penjinak Bahan Peledak Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Jihandak Brimob Polda Sumbar), karena diduga masih aktif.
“Sekitar pukul 14.30 WIB, kita mendapat laporan dari Walinagari, kalau ada warga yang menemukan benda asing mirip mortir di kebunnya,” ujar Kapolres Solok Kota, AKBP Dony Setiawan melalui Kapolsek Bukit Sundi, Iptu Defrianto kepada Kabarsumbar.
Petugas kepolisian saat di lokasi juga didampingi Danramil Bukit Sundi. Setelah melihat fisik sari benda logam berkarat itu, petugas meyakini jika itu merupakan mortir. Analisis sementara senjata artileri dengan kecepatan yang rendah, jarak yang jangkauan dekat, dan dengan perjalanan peluru yang tinggi lengkungan parabolnya merupakan peninggalan perang semasa kolonial.
[Fernandez]