Padang – Sekretaris DPW PKS Sumatera Barat (Sumbar), Rahmat Saleh, menepis isu bahwa Gubernur Sumbar Mahyeldi meninggalkan Wakil Gubernur Audy Joinaldy dalam pencalonan Pilgub Sumbar 2024. Menurutnya, isu tersebut tidak benar dan tidak mencerminkan hubungan harmonis yang terjalin antara keduanya.
“Terkait dengan isu yang mengatakan bahwa Pak Audy ditinggalkan oleh Mahyeldi, itu tidak benar,” tegas Rahmat di Padang, Selasa (16/7/2024).
Rahmat menjelaskan, Mahyeldi selalu menjaga keharmonisan dengan Audy, baik dalam maupun luar pemerintahan. “Buya sangat menjaga keharmonisan di pemerintahan, bahkan di luar pemerintahan dengan Pak Wagub,” jelas Rahmat.
Rahmat menekankan bahwa dalam kontestasi politik, pertimbangan matang dan strategi yang tepat harus dikedepankan. Salah satu pertimbangan utama adalah modal politik, yakni dukungan partai politik. “Melihat fenomena politik yang ada, minimal seseorang yang mau dicalonkan harus punya modal partai pendukung yang cukup untuk mengusung pasangan calon,” ungkap Rahmat.
PKS telah memberikan kesempatan kepada beberapa calon wakil gubernur pendamping Mahyeldi, termasuk Audy Joinaldy dan Sutan Riska, untuk mendapatkan dukungan partai politik yang diperlukan. “Kita sudah berikan kesempatan kepada beberapa orang, termasuk Pak Audy Joinaldy, Pak Sutan Riska, dan Vasco,” kata Rahmat.
Namun, dalam prosesnya, Vasco Ruseimy dinilai paling cepat memenuhi kebutuhan dukungan tersebut. “Ternyata yang paling cepat memenuhi kebutuhan pengusungan calon itu adalah Vasco,” jelas Rahmat.
Rahmat menegaskan bahwa sebelumnya, Audy tetap menjadi salah satu prioritas PKS untuk mendampingi Mahyeldi. “Pak Audy kita prioritaskan, tapi pada waktu yang ditetapkan, beliau belum memenuhi persyaratan dukungan parpol,” katanya.
Rahmat berharap Pilkada 2024 dapat berjalan kondusif dan semua pihak dapat membangun narasi positif untuk kemajuan Sumatera Barat. “Kita harap, bangun narasi positif, kita sama-sama memiliki niat baik, yakni membangun Sumbar,” harapnya.