Jakarta – Guna mewujudkan pemilu berkualitas dan berbasis riset, Anggota DPR RI Fraksi PKS, Rahmat Saleh, menyerukan pentingnya desain pemilu yang lebih baik.
Hal ini disampaikan dalam diskusi bersama para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), termasuk Prof. Zuhro, di Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Rahmat menegaskan, desain sistem pemilu yang berbasis riset diperlukan untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas.
Dia berpendapat bahwa demokrasi yang kuat membutuhkan sistem yang adil, transparan, dan berbasis data, agar pemilu tidak hanya menjadi ritual politik lima tahunan.
Diskusi tersebut membahas tantangan penyelenggaraan Pemilu Nasional pascaputusan Mahkamah Konstitusi yang mengubah pola Pilkada serentak, serta persiapan Pileg, Pilpres, dan Pilkada tahun 2029.
Rahmat menekankan pentingnya sinergi antara lembaga politik dan lembaga riset demi arah kebijakan pemilu yang lebih terukur dan objektif.
Sebagai Wasekjen DPP PKS, Rahmat Saleh menekankan partai politik memiliki tanggung jawab moral untuk memperkuat fondasi demokrasi melalui inovasi kelembagaan.
Ia juga menyoroti kelemahan sistem pemilu saat ini, seperti tingginya biaya politik, lemahnya kaderisasi partai, dan representasi politik yang belum merata.
Selain itu, Rahmat menekankan pentingnya pendidikan politik yang berkelanjutan bagi masyarakat, karena literasi politik yang rendah dapat menghambat terwujudnya demokrasi yang substantif.
Ia berharap diskusi dengan BRIN dapat menjadi masukan konkret bagi DPR dan penyelenggara pemilu dalam menentukan arah kebijakan menuju 2029.
