Padang – PT Semen Padang kembali menggelar aksi donor darah di Gedung Serba Guna (GSG) perusahaan tersebut,yang merupakan komitmen perusahaan kebanggaan Ranah Minang itu dalam dalam mendukung peningkatan ketersediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Padang Widyarman menyebutkan, aksi donor darah yang digelar PT Semen Padang kali ini disandingkan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, dan bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah PMI Kota Padang sesuai protokol kesehatan.
“Meski pandemi, PT Semen Padang tetap menggiatkan kegiatan donor darah bagi seluruh karyawan Semen Padang Group. Gelaran donor darah ini sangat berarti bagi PMI Kota Padang, karena di tengah pandemi saat ini, jumlah pendonor menurun hingga 50 persen per hari. Sementara kebutuhan darah terus meningkat,” katanya pada Rabu, 13 Oktober 2020.
Ia berharap, untuk instansi yang lain dapat melaksanakan kegiatan ini, untuk upaya PMI Kota Padang dalam memenuhi kebutuhan darah bagi rumah sakit di Kota Padang bisa terpenuhi.
“Selama ini untuk mengatasi kebutuhan darah di rumah sakit, kami meminta darah pengganti dari keluarga pasien. Ini kami lakukan untuk mengantisipasi kekurangan stok darah di PMI Kota Padang. Jadi, kami berharap dukungan dari instansi atau perusahaan lain yang ada di Padang,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri mengatakan, donor darah ini merupakan kegiatan rutin perusahaan yang digelar empat kali dalam setahun.
“Donor darah hari ini merupakan yang kedua kali digelar pada tahun ini,” ucapnya.
Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar menyebutkan, aksi donor darah terus digelar karena telah diakui memiliki banyak manfaat.
“Donor darah ini sama halnya dengan bersedakah. Bagi pendonor ini berkah sekali, apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini,” ujarnya.
Di samping itu, tambah M. Ikrar, donor darah oleh PT Semen Padang juga bertujuan untuk memutus kemungkinan adanya jual beli darah untuk memudahkan pasien yang membutuhkan.
“Kalau jual beli itu terjadi, ibarat jatuh tertimpa tangga bagi pasien dan keluarganya,” ucapnya lagi.