Padang – Pemprov Sumbar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) resmi me-launching layanan CSIRT (Computer Security Incident Response Team) dan menjadikan Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi pilot project pembentukan layanan tersebut.
CSIRT sendiri merupakan layanan yang bertujuan untuk mengantisipasi ancaman dan mengatasi insiden serangan siber pada sektor pemerintahan, serta untuk menjaga keamanan informasi pemerintah.
Acara launching tersebut diadakan secara virtual pada Selasa, 21 Juli 2020, dan dihadiri oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, Gubernur Sumbar, Kepala OPD Lingkup Provinsi Sumatera Barat, serta Kepala Dinas Kominfo Kabupaten/Kota Se- Sumatera Barat.
“Saya sangat mengapresiasi terkhusus untuk Sumatera Barat, sangat menunjukan kualitas dan kesiapan serta tingkat kualitas siber yang dikelola oleh Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Barat, yang sangat berbeda dibandingkan provinsi lainnya. Maka dari itu tidak salah jika Sumbar jadi prioritas induk CSIRT, dan menjadi CSIRT ke-2 setelah Jawa Timur melaksanakan launching CSIRT,” ujar Kepala BSSN, Hinsa Siburian.
Dalam sambutannya, BSSN sangat mendukung upaya stakeholder keamanan siber dan persandian dalam memberikan informasi terkait dengan keamanan siber sebagai bentuk sinergi atau kolaborasi, karena CSIRT membutuhkan kolaborasi dalam menyelesaikan insiden serta cepat dan efektif.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, mengatakan bahwa launching CSIRT ini menunjukkan kepedulian pada tingkat keamanan data, dan sebagai dukungan pada program CSIRT dari BSSN.
“Kita perlu mengamankan data yang bersifat rahasia, dan kita sangat mendukung dengan adanya CSIRT ini, sehingga keamanan data yang kita miliki sangat terjaga. Layanan CSIRT ini merupakan suatu keniscayaan karena di situasi COVID ini menuntut kita secara maksimal menggunakan IT di bidang pemerintahan, pendidikan, dan pelayanan publik yang mengharuskan kita melakukan secara online, sehingga data ini harus kita amankan dan jaga dengan baik agar tidak dapat diretas oleh para hacker,” ungkap Irwan.