Padang – Universitas Andalas secara resmi meluncurkan Program Studi Magister Manajemen Bencana di bawah naungan Sekolah Pascasarjana pada hari kemarin.
Direktur Sekolah Pascasarjana Prof. Nursyirwan Effendi mengatakan, tujuannya memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, tidak hanya di lingkungan universitas tetapi juga di tingkat nasional.
“Kami berusaha untuk mengembangkan Prodi baru yang bersifat multidisiplin, memberikan nilai tambah dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, terutama yang dapat bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Prodi ini telah dipertimbangkan dan dibahas selama dua tahun terakhir oleh berbagai disiplin ilmu di Universitas Andalas.
Indonesia, yang berada di Cincin Api Pasifik, memiliki potensi risiko bencana yang tinggi, tetapi keterlibatan dalam pengembangan ilmu pengetahuan bencana masih terbatas. “Kami merasa bahwa Prodi ini sangat relevan, terutama setelah mengalami bencana gempa pada tahun 2009,” ungkap nya
Universitas Andalas akan menjadi universitas kedua di Pulau Sumatera yang menawarkan Program Studi Magister Manajemen Bencana setelah Universitas Syiah Kuala (USK). Universitas Syiah Kuala memiliki hubungan khusus dengan Aceh yang pernah dilanda bencana tsunami pada tahun 2004, yang menjadi pemicu berdirinya Prodi serupa.
“Kami yakin bahwa Universitas Andalas harus memiliki Prodi ini sebagai bagian dari upaya ilmiah untuk menghadapi risiko bencana,” jelasnya.
