Air Minum Tidak Layak di Padang Pengaruhi Kenaikan Stunting

Air Minum Tidak Layak di Padang Pengaruhi Kenaikan Stunting

PadangReview Kinerja Tahunan Program Penurunan Stunting Terintegrasi Kota Padang Tahun 2021 bahas kelayakan air minum terhadap pengaruh tumbuh kembang anak, yang dilaksanakan di Hotel Pangeran Beach.

Acara tersebut dibuka oleh Asisten I Setdako Padang Edy Hasymi, yang menyebutkan air minum yang sehat serta kondisi sanitasi yang baik akan membuat anak terjauh dari stunting (masalah tumbuh kembang).

“Air rumah tangga harus menjadi perhatian kita semua, termasuk kondisi sanitasinya,” ujar Edy Hasymi dikutip dari Facebook Diskominfo Kota Padang, Selasa 14 Desember 2021.

Ia menuturkan banyaknya warga Padang yang mengonsumsi air minum isi ulang, menjadi penyebab air tak layak minum berada di angka 4,65 persen.

“Sampai saat ini kita tidak mengetahui bagaimana kualitas air isi ulang itu Lalu sumber airnya dari mana,” tutur Edy Hasymi.

Edy Hasymi mengakui harga air isi ulang memang terbilang relatif terjangkau, namun beresiko terhadap kesehatan.

“Jangan lihat murah nya, tetapi lihat dampak yang akan ditimbulkan setelah itu,” sebutnya.

Meski begitu, Edy mengimbau kepada warga agar menjadi konsumen yang cerdas. Tidak perhitungan dengan air minum bagi kesehatan diri.

“Kita imbau warga untuk memerhatikan air yang akan diminum, agar kita semua selalu sehat,” imbau Edy Hasymi.

Edy Hasymi melihat, masih ada warga yang tidak memiliki septic tank, serta ada warga yang masih buang hajat di sungai.

“Jarak antara septic tank dan sumur mesti jauh, minimal 10 meter,” pungkasnya.

Hingga saat ini, sumber minum warga Kota Padang melalui aliran PDAM, serta dari sumur atau mata air. Persentasenya pun hampir seimbang. Dimana pengguna PDAM sebanyak 51 persen, sedangkan 49 persen lainnya melalui sumur atau mata air.

Baca Kabarsumbar.com lebih update via Google News, Klik Disini atau Join Telegram Disini.