Cina – Ketika teknologi dari Amerika Serikat diblokir dari Huawei, salah satu aplikasi yang sangat dibutuhkan pengguna smartphone asal Cina itu adalah Google Maps.
Walaupun begitu, Huawei akhirnya memiliki alternatif yang layak sebagai penggantinya yaitu TomTom yang merilis aplikasi navigasinya di Huawei AppGallery.
TomTom merupakan perusahaan teknologi yang berbasis di Belanda, diberitakan telah menandatangani kesepakatan dengan Huawei pada Januari lalu.
Perkembangan terbaru, mereka mengkonfirmasi kesediaan bekerja sama, terutama pada layanan aplikasi peta dan penentuan lokasi. Ini seperti yang dilaporkan GSM Arena Kamis, 3 September 2020.
Saat ini pengguna Huawei bisa mengunduh aplikasi itu, dan akan mendapatkannya secara gratis untuk penggunaan 30 hari pertama. Setelahnya akan dikenakan tarif 1,99 Euro (setara Rp 35 ribu) per bulan, atau 12,99 Euro (setara Rp 228 ribu) per tahun jika ingin terus menggunakannya.
Untuk memulai aplikasi, pengguna Huawei diharuskan mengunduh beberapa peta untuk penggunaan offline. Ini juga memungkinkan pengguna untuk menambahkan alamat rumah, kantor, serta tempat lain yang diinginkannya.
Fitur TomTom tidak membawa integrasi dengan layanan publik seperti transportasi massal atau rekomendasi yang dipersonalisasi untuk berbagai aktivitas serta aplikasi ini juga belum siap saat Huawei Mate 40 dirilis awal September ini. Tapi, kedua perusahaan bekerja keras untuk menawarkan pengalaman yang lebih dipersonalisasi untuk smartphone tersebut.