KABARSUMBAR – Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus dua kali pada Sabtu, 14 September 2024. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mengawasi aktivitas ini dengan ketat.
Letusan pertama terjadi pukul 15.08 WIB. Meskipun demikian, kolom abu tidak terlihat karena awan tebal menghalangi pandangan. Erupsi kedua pada pukul 15.32 WIB menghasilkan kolom abu setinggi 300 meter dari puncak gunung.
Ahmad Rifandi, petugas di Pos PGA Bukittinggi, menjelaskan amplitudo maksimum seismogram untuk letusan pertama tercatat 1.9 mm dengan durasi 55 detik. Sementara itu, letusan kedua mencatat amplitudo 6.6 mm dengan durasi 78 detik.
Saat ini, status Gunung Marapi berada di Level II (Waspada). Otoritas setempat mengimbau warga dan pengunjung agar tidak mendekati area dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek, pusat letusan tersebut.
Selain itu, penduduk yang tinggal di dekat aliran sungai yang berhulu di puncak gunung diminta untuk waspada terhadap potensi lahar, terutama saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu, warga diimbau menggunakan masker, melindungi mata dan kulit, serta mengamankan sumber air bersih. Pembersihan atap rumah dari abu vulkanik juga penting untuk mencegah kerusakan.
Pemerintah daerah bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Pos PGA Marapi terus memantau situasi. Informasi terbaru disampaikan kepada masyarakat melalui aplikasi Magma Indonesia dan media sosial PVMBG.
Pemerintah dari Kota Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, dan Agam telah diinstruksikan untuk bersiap dan berkoordinasi dalam penanganan bencana. Langkah ini penting untuk memastikan keselamatan warga.