Tel Aviv – Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir menyatakan keinginannya membangun sinagog di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Rencana tersebut bertentangan dengan perjanjian internasional yang melarang orang Yahudi berdoa di lokasi tersebut.
“Saya ingin membangun sinagoge di Temple Mount,” kata Ben Gvir pada Radio Angkatan Darat Israel, Senin (23/1). “Jika saya mengatakan bahwa umat Islam tidak diizinkan berdoa, Anda akan membunuh saya.”
Ben Gvir juga menyatakan tidak akan melarang umat Islam membawa sajadah ke Tembok Barat. Namun, Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan tidak ada perubahan dalam status quo di Al-Aqsa.
Menurut perjanjian internasional, Masjid Al-Aqsa merupakan situs Islam di mana kunjungan, doa, dan ritual non-Muslim dilarang. Namun, kelompok-kelompok Israel sering melanggar aturan tersebut dan memfasilitasi orang Yahudi melakukan penggerebekan dan doa di kompleks tersebut.
Ben Gvir dan politisi sayap kanan lainnya telah berulang kali berpartisipasi dalam penggerebekan Al-Aqsa. Warga Palestina khawatir tindakan tersebut dapat mengarah pada pembagian masjid antara Muslim dan Yahudi, seperti yang terjadi pada Masjid Ibrahimi di Hebron pada 1990-an.
Komentar Ben Gvir mendapat kritik tajam dari beberapa menteri dan politisi Israel. Mereka menyebut rencana tersebut sebagai “provokatif dan tidak bertanggung jawab”.