SOLOK, KABARSUMBAR-Sejumlah masa bertindak anarkis dan berteriak saat di depan Mapolres Solok Kota, Sumatera Barat (Sumbar). Massa simpatisan pendukung salah seorang calon legislatif (caleg) mengamuk karena tidak berterima kalau dirinya tidak mencoblos.
Mengkondusifkan kondisi tersebut, puluhan Tim Dalmas dari Sabhara Polres Solok Kota dan TNI, dikerahkan guna mengamankan situasi yang mulai memanas. Tidak hanya itu satu unit watercanon disiagakan di lokasi, hingga akhirnya dua warga diamankan diduga sebagai provokator.
“Simpatisan mengamuk karena dirinya tak bisa mencoblos calonnya saat Pemilihan Umum (Pemilu) Pileg dan Pilpres 2019. Sejumlah masa bertidak anarkis dan kami sudah menangkap provokator,” kata Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan, saat menggelar simulasi terkait pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Ia menerangkan, ini merupakan Pra Operasi Mantab Brata Singgalang yang digelar sejak 23 September 2018 sampai Agustus 2019 dan sebagai giat bentuk antisipasi pihak ketika sewaktu- waktu terjadi kerusuhan pada Pemilu 2019.
Pihaknya akan mengerahkan 3/4 personil yang nantinya akan ditempatkan pada masing masing TPS di wilayah Hukum Polres Solok Kota yang tersebar di 7 kecamatan 13 kelurahan dan 33 nagari. Kapolres juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, termasuk Parpol dan seluruh jajaran dinas dilingkungan Pemko Solok dan Pemkab Solok agar ikut menjaga dan mensukseskan jalannya Pemilu 2019.
“Masyarakat Solok jangan mudah terprovokasi dengan isu isu yang tidak jelas atau berita hoax. Sebab, akan membuat kita terpecah belah. Untuk itu, pihak kita siap mengamankan jalannya Pemilu 2019 di wilayah hukum Polres Solok Kota,” katanya.
Sementara itu penempatan anggota pada masing masing TPS akan dimulai pada 23 September 2018 hingga usai Pemilu 2019.
[fernandez]
