PADANG, KABARSUMBAR-Pagar seng dan besi rel kereta api tepatnya di area belakang Premier Basko Hotel Padang dan Basko Grand Mall telah dibongkar oleh tim Mabes Polri, Selasa (22/5/2018).
Sebelumnya, pertengahan Januari lalu, bagian belakang Basko Hotel dan Mall diekseskusi oleh PN Padang atas permohonan PT KAI Divre II Sumbar. Tidak hanya memagar dengan besi rel kereta api, bahkan sebagian bangunan belakang itu dihancurkan dengan alat berat. Padahal, Basrizal Koto sebagai pemilik Basko Hotel dan Mall, sudah protes dan menunjukkan sertifikat HGB atas namanya.
Setelah adanya pembongkaran, kini usaha Basko Grup itu berjalan secara bertahap. Pengunjung hotel dan mall kembali ramai. Arus kenndaraan tamu dan pengunjung normal karena akses perpakiran sudah dapat dilalui dengan baik.
“Alhamdulillah, selama ramadan ini pengunjung mall dan tamu hotel meningkat signifikan. Apalagi diakhir pekan, Sabtu dan Minggu, pengunjung mall mencapai ribuan orang,” kata General Manager Basko Grand Mall, Roby Wiryawan, Selasa (22/5).
Katanya, bagian yang hancur tengah diperbaiki. Dijadualkan menjelang lebaran 2018 bangunan belakang yang telah dirusak sudah utuh kembali.
Seorang pengunjung, Rahmat mengaku, jika kondisi nyaman, kendaraan dapat parkir di belakang hotel.
“Sudah nyaman, lancar dan kendaraan juga sudah bisa kembali parkir di belakang Basko Hotel dan Mall,” kata Rahmat.
Sekadar diketahui, Basrizal sempat melapor terkait pemasangan pembatas dari seng usai eksekusi. Karena melanggar hukum dan laporan itu tiba ke Bareskrim Mabes Polri. Lalu dilakukan peninjauan, memeriksa sejumlah saksi. April lalu, tim Bareskrim Mabes Polri menyita pagar rel kereta api yang dipasang pihak PT KAI Divre II Sumbar di areal Hotel dan Mall Basko.
Proses penyitaan yang dilakukan tim Bareskrim disaksikan dua orang Jaksa dari Kejaksaan Agung Sri Supriyanti dan Ety Sutiaty, dua orang Jaksa dari Kejari Padang, Lurah Air Tawar Timur Afridal, RT dan tokoh masyarakat setempat, Manager Aset PT KAI Divre II Sumbar Drajat.
Pagar rel kereta api yang dibongkar itu sampelnya disimpan di Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Padang di Jalan S Parman, Padang dan sebagian lagi di-policeline di areal Basko.
[Rezki Pratama Jiwa]
