Padang – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Padang Megri Fernando prihatin dengan penderitaan masyarakat daerah ini akibat dilanda banjir beberapa hari lalu, bencana itu dialami warga ibukota provinsi ini saat hujan deras, terutama masyarakat Jondul Rawang.
“Perlu langkah yang tepat untuk masyarakat Jondul Rawang, dan daerah lain di Padang yang sengsara akibat banjir,” katanya pada Sabtu, 12 September 2020.
Pihaknya pun siap membantu pemerintah kota untuk melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab utama banjir tersebut, dan solusi yang tepat.
Bencana banjir ini, telah menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit, ditambah lagi dampak traumatik bagi anak-anak dan kesusahan bagi lansia.
“Kami sulit membayangkan perasaan warga saat air sudah merendam hingga bagian atap rumah. Ironisnya kejadian itu terus berulang-ulang tanpa ada solusi yang tepat dari pemerintah kota,” ujar Megri.
Dari pemetaan dan diskusi yang dilakukannya bersama KNPI dan OKP yang ada, serta pihak lain banjir di Kota Padang, terutama di Jondul Rawang disebabkan oleh minimnya resapan air.
Jondul Rawang dulunya merupakan daerah persawahan yang disulap jadi areal perumahan, sehingga kawasan ini sangat minim resapan air dan secara geografis lokasinya pada kawasan yang rendah.
Banjir yang terjadi itu merupakan kesalahan awal dalam pengelolaan tata ruang di kawasan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi model pembangunan di sana, dan Pemko perlu meneliti sebelum mengeluarkan izin pembangunan perumahan baru di sana.
Diperlukan pembangunan pompanisasi untuk mengatasi masalah jangka pendek sehingga air yang mengalir tidak tertampung dan tidak mengakibatkan banjir. Sedangkan, untuk jangka panjang diperlukan kanal dari Jondul Rawang langsung ke sungai sehingga air dapat tertampung dengan maksimal.