Pessel — Anggota Komisi II DPR RI, Rahmat Saleh, melakukan kunjungan ke Kampung Sungai Kuyung, Nagari Indepura Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan pada Minggu (25/5/2025).
Kunjungannya bertujuan untuk menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran serta berdialog langsung dengan warga sekitar.
Peristiwa kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu diduga akibat korsleting listrik. Api menghanguskan satu unit rumah beserta kendaraan milik korban.
Rahmat menyerahkan langsung bantuan sebagai bentuk kepedulian terhadap musibah yang menimpa warga.
“Bantuan ini memang tidak besar, namun kami berharap bisa meringankan beban yang dirasakan saudara kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Rahmat juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keselamatan instalasi listrik rumah tangga.
Ia menilai musibah seperti ini perlu menjadi perhatian semua pihak untuk mencegah kejadian serupa.
Selain menyerahkan bantuan, Rahmat berdialog dengan masyarakat untuk menyerap berbagai aspirasi.
Ia menerima masukan soal kondisi infrastruktur, pertanian, pendidikan, hingga bantuan sosial yang menjadi perhatian utama warga.
“Apa yang disampaikan masyarakat hari ini akan kita tindak lanjuti. Kebutuhan dasar seperti akses pendidikan, rumah ibadah, dan bantuan sosial harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Ia menambahkan, sebagai wakil rakyat, tugasnya tidak berhenti di ruang rapat Senayan.
Kehadiran langsung di tengah masyarakat menjadi bagian penting dalam menyusun kebijakan yang tepat sasaran.
Rahmat juga menyempatkan diri meninjau kondisi Masjid Nurul Yaqin di wilayah tersebut.
Ia menegaskan pentingnya keberadaan rumah ibadah sebagai pusat aktivitas masyarakat dan akan mengupayakan agar fasilitas tersebut mendapat perhatian dari pemerintah.
“Kita ingin masjid-masjid di kampung seperti ini juga diperhatikan. Karena dari sinilah kegiatan sosial dan spiritual masyarakat bertumbuh,” ujarnya.
Ia menyampaikan akan terus memantau perkembangan di Kampung Sungai Kuyung dan sekitarnya.
Rahmat berharap kolaborasi antara masyarakat, pemerintah nagari, dan lembaga legislatif dapat mempercepat pemerataan pembangunan.
“Jangan sampai kampung-kampung tertinggal dari pembangunan. Suara dari pelosok juga harus terdengar sampai pusat,” tutupnya.
